Karawang (ANTARA News) - Sejumlah industri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, gagal memenuhi pencapaian pesanan produksi, karena terjadi pemadaman listrik bergilir, sejak Rabu (28/5) lalu. Hal tersebut juga dipicu karena Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT PLN Kabupaten Karawang melakukan pemadaman listrik secara mendadak, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Deputi General Manajer PT Maligi, Irwansyah, di Karawang, Minggu mengatakan, secara garis besar, pemadaman listrik bergilir itu berdampak buruk terhadap pencapaian pesanan produksi perusahaan dan mempengaruhi pengembangan investasi. PT Maligi merupakan pengelola Kawasan Industri International City (KIIC) Kabupaten Karawang. Pemadaman mendadak membuat rugi besar! Irwansyah memperkirakan, pemadaman listrik secara mendadak yang dilakukan oleh APJ PT PLN Karawang itu telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi 74 perusahaan di KIIC Karawang. "Kami sangat menyayangkan tindakan PLN, seharusnya PLN memberitahukan terlebih dahulu tentang akan dilakukannya pemadaman listrik," katanya. Akibat pemadaman secara mendadak itu, tambahnya, perusahaan yang sedang berproduksi mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian yang dialami itu seperti cacat produksi, gagal memenuhi pesanan, terkena penalti dari pemberi pesanan, karena dinilai tidak sanggup mencapai produksi, dan lain-lain. Sementara itu, Kepala Humas APJ PT PLN Karawang, Samsul Rizal, mengatakan, pemadaman listrik di sekitar Karawang memang tidak terjadwal, melainkan situasional. Atas hal tersebut, ia berharap para pelanggan maklum dengan kondisi saat ini. Ia menjelaskan, sistem kelistrikan Jawa-Bali diperkirakan mengalami defisit hingga 500 MW (mega watt) menyusul terjadi gangguan di lima pembangkit secara bersamaan. Kelima pembangkit itu ialah PLTU Paiton, PLTGU Cilegon, PLTU Cilacap, PLTGU Muara Tawar, dan PLTU Suralaya. Sementara kebutuhan pasokan listrik untuk Karawang mencapai 400 juta MV (mega volt). Namun, saat ini mengalami pengurangan pasokan sebesar 106 MV. "Atas dasar itulah, terjadi pemadaman bergilir," katanya seraya berharap pelanggan melakukan penghematan minimal 50 watt per hari, untuk bisa menghemat pasokan listrik sekira 20 MV per hari. Dikatakannya, pemadaman listrik di Karawang sudah dilakukan sejak Senin (26/5). Sedangkan teknis pemadamannya dilakukan pada satu gardu induk (GI). Satu GI itu terdiri dari 20 penyulang yang berkekuatan sekira 22.000 KV dan mencakup hingga tiga kecamatan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008