Beijing (ANTARA News) - Target kunjungan wisatawan China ke Indonesia sebanyak 300 ribu orang selama 2008 dinilai masih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk China sebanyak 1,2 miliar jiwa, sehingga perlu dilakukan terobosan untuk menambah jumlah wisatawan. "Target 300 ribu wisatawan China untuk datang ke Indonesia masih sedikit, padahal peluang untuk meningkatkan kedatangan wisatawan masih terbuka luas," kata Wakil Kepala Perwakilan RI Beijing Mohamad Oemar, di ibukota China, Beijing, Minggu. Menurut dia, Indonesia dengan potensi obyek wisata yang sangat banyak dan tidak kalah dengan negara lain sebenarnya sangat berpotensi untuk bisa mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan dari China, apalagi hubungan kedua negara telah berjalan lebih kurang 600 tahun. Promosi yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun operator penerbangan Indonesia untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan China datang ke Indonesia telah banyak dilakukan. "Semua pihak terkait bahu-membahu terus mempromosikan potensi pariwisata Indoensia di kalangan masyarakat China dan diharapkan wisatawan yang datang bisa meningkat dari tahun ke tahun," kata Oemar. Pihak KBRI di Beijing pun tak henti-hentinya mempromosikan potensi pariwisata dan budaya Indonesia kepada kalangan masyarakat Indonesia, dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) juga telah beberapa kali mengajak pemda Indonesia mempromosikan potensi wisatanya. Kepala Fungsi Pelaksana Pensosbud KBRI Beijing Rosmalawati Khalid mengatakan KBRI Beijing dalam upaya mempromosikan pariwisata dan menarik sebanyak mungkin wisatawan China datang ke Indonesia akan menggelar "Indonesia Week" di Wangfujing, sebuah lokasi perbelanjaan terkenal di Beijing. Rencananya penyelenggaraan "Indonesia Week" akan berlangsung pada September 2008 yang waktunya tidak terlalu berjauhan dengan penyelenggaraan Olimpiade. Wangfujing dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan itu karena lokasi perbelanjaan terkenal itu selalu ramai dikunjungi oleh penduduk Beijing dan masyarakat asing yang ingin berbelanja atau sekedar jalan-jalan. "Kita juga akan menggandeng instansi lain untuk menggelar kegiatan itu dan mengajak Depbudpar, Depdag khususnya Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), BKPM, serta pemda untuk ikut berpartisipasi," kata Rosmalawati "Kegiatan `Indonesia Week` adalah kegiatan yang meliputi perdagangan, pariwisata dan investasi (TTI) yang melibatkan banyak instansi pemerintah," katanya. Ia mengatakan bukan saja aspek sosial budaya yang akan ditonjolkan dalam "Indonesia Week" tapi juga promosi perdagangan dan investasi di Indonesia juga akan ditampilkan. Salah satu kegiatan yang nanti akan ditonjolkan dalam kegiatan itu adalah tarian khas Bali, yakni Tari Kecak, yang akan melibatkan puluhan mungkin ratusan penari. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008