Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan jajaran menteri terkait menindaklanjuti hasil kongres anak Indonesia VII 2008 yang dirumuskan dalam "Suara Anak Indonesia." "Mari tindaklanjuti hasil kongres anak Indonesia 2008. Semua menteri terkait hadir di sini. Tolong nanti para menteri ditembusi semua hasil kongres itu," kata Presiden Yudhoyono pada pidatonya dalam puncak acara Hari Anak Indonesia (HAN) 2008 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu. Mengawali acara, dua peserta Jambore HAN 2008, Ida Ayu Upawita Dewi dari Bali dan Syukri dari Sumatera Barat membacakan lima butir hasil kongres anak Indonesia di Bogor, Jawa Barat pada 22 Juli 2008. Suara anak Indonesia itu memaklumatkan cita-cita mereka menjadi anak kreatif, cerdas, berkualitas, dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan diskriminasi. Anak Indonesia juga menyuarakan kebutuhan perlindungan dari bahaya tembakau agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Mereka bertekad meningkatkan pemahaman cara hidup sehat, hak kesehatan reproduksi, agar terhindari dari bahaya penyakit menular, HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkotika. Anak Indonesia dalam kongres itu juga menyatakan tekad mereka mempersatukan anak bangsa di daerah terpencil, daerah perbatasan, daerah terisolir, dengan tersedianya dukungan sarana dan prasarana memadai. Selain menginstruksikan jajaran menterinya guna menindaklanjuti "Suara Anak Indonesia 2008" itu, Presiden Yudhoyono juga memerintahkan jajaran pemerintah untuk mengimplementasikan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. "Pahami hak-hak anak Indonesia itu apa saja, dan lakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak-hak anak-anak kita, yaitu hak asuh, hak kesehatan, hak pendidikan dan rekreasi, dan hak terlindungi dari kekerasan," tutur Presiden. Presiden Yudhoyono mengklaim pemerintah terus menerus meningkatkan upaya memenuhi hak-hak anak-anak seperti diamanahkan oleh UU. "Tengoklah apa yang kita lakukan selama ini. Lebih-lebih tiga tahun terakhir ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan," ujarnya. Pemerintah, lanjut dia, telah serius mengimplementasikan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam pidatonya, Presiden mengajak para orang tua untuk memberikan pengasuhan dan perlindungan kepada anak-anak serta menghindarkan generasi penerus bangsa itu dari kekerasan. "Mari kita cegah dan hentikan tindakan-tindakan negatif yang tidak terpuji dan tidak benar kepada anak-anak kita seperti kekerasan, eksploitasi, perlakukan kasar, pemelaratan dan diskriminasi." Presiden dalam pidatonya menyampaikan tujuh pesan kepada anak-anak Indonesia agar mereka rajin beribadah, rajin belajar, rajin berolahraga, rukun dan baik sesama teman, patuh pada orang tua, menghormati guru serta terus berkreasi. Pada puncak acara HAN 2008, Presiden menyerahkan penghargaan di antaranya kepada Walikota Palopo yang mengeluarkan Perda tentang Akta Kelahiran Gratis, serta Ananda Ilona Christina Kakerisa dari Maluku yang terpilih sebagai Anak Teladan Indonesia 2008. Usai menyaksikan persembahan kesenian Opera Rama Tambak Rahwana Pralaya, Presiden beserta Ibu Ani Yudhoyono menuju Istana Anak untuk berdialog dengan tiga perwakilan anak dari Jakarta, Kalimantan dan Banjarnegara. Presiden Yudohyono juga dijadwalkan menonton film bersama anak-anak di Teater Imax Keong Emas, TMII. Ada dua film yang akan ditonton bersama Presiden dan anak-anak, yaitu "Liburan Seruu...!!" dan "Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia." (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008