Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang memastikan privatisasi perseroan melalui pola penjualan saham kepada publik (Initial Public Offering/IPO) akan terealisasi pada akhir November 2008. "Sudah pasti dong. Kan sudah tahu akhir November," kata Fazwar Bujang, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat. Pada 2008 Kementerian BUMN mengusulkan 11 perusahaan di privatisasinya melalui IPO, namun perusahaan "pelat merah" yang benar-benar siap masuk bursa hanya lima yaitu PT Krakatau Steel, PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV dan PTPN VII. Recana realisasi IPO KS pada November diakui Menneg BUMN Sofyan Djalil. "Mudah-mudahan bisa sesuai jadwal (November), tetapi tetap tergantung pada DPR yang memberikan izin privatisasi," kata Sofyan. Lebih lanjut dijelaskan, saat ini direksi KS makin serius mempersiapkan rencana IPO tersebut, selain juga karena kondisi pasar saham yang sangat mendukung terkait sektor industri baja yang terus meningkat. "Masalahnya tergantung DPR, kan masih reses. Begitu mereka (DPR) masuk kita minta jadwal IPO pertama," kata Sofyan. Meski begitu ia belum merinci berapa besar saham KS yang akan dilepas ke publik. Setidaknya IPO KS perusahaan yang memiliki pabrik di Cilegon itu dimungkinkan melepas saham ke publik hingga 40 persen, namun pada pelaksanaannya jumlah saham yang akan dicatat di bursa saham dilakukan bertahap. "Belum tahu. Kita lihat bagaimana kondisi pasar," katanya. Demikian halnya dengan penjamin emisi (underwriter), Sofyan mengatakan belum bisa diungkapkan. "Pencarian "underwriter" terus berjalan karena harus dilakukan melalui proses tender," katanya. Informasi berkembang, dua BUMN jasa sekuritas yaitu Danareksa dan Bahana dinominasikan menjadi penjamin emisi. "Saya pikir kalau mereka (Danareksa dan Bahana) menang ya... kenapa tidak. Selama prosedurnya benar saya rasa tidak masalah," katanya. Apalagi ditambahkan Sofyan, bahwa kedua perusahaan tersebut adalah domestik (milik pemerintah). "Tentu harus mengikuti prosedur. Kalau nantinya kalah bersaing ya... apa boleh buat," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008