Jakarta (ANTARA News) - Rohaniawan aktivis HAM dan Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kemanusiaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Benny Susetyo Pr dipukuli sejumlah orang tak dikenal sehingga sempat dirawat di RS Pondok Indah Jakarta. Menurut Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi di Jakarta, Selasa, tindak penganiayaan tersebut kemungkinan memiliki motif politik sehingga pihak kepolisian seharusnya dapat mengusut permasalahan ini hingga tuntas. Hendardi juga memaparkan, pemukulan itu dilakukan oleh tiga orang di sekitar daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Senin (11/8) malam. Penyebab dari pemukulan itu masih belum bisa diketahui secara pasti, sedangkan di dalam situs resmi KWI disebutkan bahwa Benny diduga diculik dari sekitar tempat tinggalnya di kawasan Bintaro sebelum dibawa hingga ke daerah Pondok Indah. KWI sendiri telah melaporkan kejadian yang menimpa Benny yang juga merupakan salah seorang pengurus AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) itu kepada polisi. Akibat pemukulan tersebut, Benny sempat dirawat di RS Pondok Indah dan dijenguk oleh sejumlah tokoh antara lain pemimpin Ponpes Tebuireng, Salahuddin Wahid dan pengamat politik, Eep Saefulloh Fatah. Setelah mendapat perawatan intensif, Benny akhirnya keluar dari RS Pondok Indah pada Selasa sore. Saat keluar, Benny menggunakan kursi roda dan wajahnya masih bengkak dan memar. Namun, ia sempat mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja kepada wartawan yang menanyakan kondisi yang dirasakannya saat ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008