Jakarta (ANTARA News) - Eric Samuel Montolalu (26), pegokart nasional asal Minahasa, Sulawesi Utara, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menapak lebih tinggi ke event tingkat Asia, meski disadari bahwa sarana dan prasarana untuk latihan sangat minim di daerahnya. "Saya harus membuktikan, bahwa saya mampu memberikan hasil yang terbaik bagi Indonesia, khususnya masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Kendati di Minahasa sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk latihan sangat minim, bukan hambatan untuk bersaing dengan pegokart dari negara lain," kata Eric ketika dihubungi melalui telepon seluler di Minahasa, Jumat. Menurut pegokart yang bergabung dengan Kanaka Racing Team itu, akibat minimnya sarana dan prasarana yang ada di Minahasa, dia terpaksa bolak-balik untuk melakukan latihan di sirkuit Sentul. "Bayangkan, saya harus naik pesawat selama tiga jam dari Manado ke Jakarta, harus meninggalkan keluarga untuk latihan di sirkuit, terutama menjelang mengikuti setiap kejuaraan yang kerap diselenggarakan di Jakarta," katanya. Beruntung Eric selalu mendapat dukungan dari keluarga, orangtua, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang, Wali Kota Manado Jimmy Rimba Rogi, Bupati Minahasa Stevanus Vreeke Runtu, serta masyarakat Sulut. "Saya mau membuktikan kepada mereka, bahwa dukungan mereka tidak sia-sia. Di tengah-tengah minimnya sarana sirkuit untuk latihan gokart, saya mampu bersaing dengan pegokart nasional maupun internasional," katanya. Beberapa prestasi yang telah diraih pegokart kelahiran 22 Januari 1982, antara lain peringkat enam tingkat nasional 2007, peringkat 13 kejuaraan Asian Karting Open Championship di Sentul 2007, juara ketiga Kelas Rotax Max Senior Non Seeded Kejurnas Seri 5 di Sentul 2007, serta juara pertama kelas Rotax Max Senior Non-Seeded Kejurnas Sentul 2006. "Kejurnas pada 2007 merupakan kejurnas pertama kali yang saya ikuti. Hasilnya tidak mengecewakan bagi saya," katanya. Mengenai target untuk musim kompetisi 2009 mendatang, Eric mengatakan bahwa ia berharap bisa mengikuti seluruh seri kejuaraan nasional untuk memperbaik peringkat, baik di kelompok seeded maupun non-seeded. "Prestasi terbaik saya adalah menempati posisi keenam non-seeded dan peringkat 13 seeded pada 2007 lalu. Hasil itu bisa saya raih kendati tidak mengikuti semua seri kejurnas. Kalau ikut semua seri, saya optimistis bisa tembus sepuluh besar kelas seeded, dan bahkan juara di non-seeded," katanya menegaskan. Eric menegaskan bahwa faktor usia tidak akan menghalanginya untuk berusaha mencapai tingkat yang lebih tinggi, seperti Formula Renault dan Formula Campus. "Meskipun dari segi umur saya sudah rada telat buat naik ke kelas yang lebih tinggi, tapi saya tetap berkeinginan buat mencoba balap formula. Apalagi sekarang banyak sekali kelas balap formula yang dilombakan seperti, Formula Renault dan Formula Campus," katanya menambahkan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008