Jakarta (ANTARA) - Pelatih Amartha Hangtuah Harry Prayogo tetap memberikan apresiasi atas perjuangan yang ditunjukkan para pemainnya kendati menelan kekalahan 68-71 melawan Satya Wacana Salatiga lewat babak overtime dalam laga pertama Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Rabu.

Terlebih, menurut dia kondisi mulai tidak memihak ke timnya hampir di sepanjang laga setelah para pemainnya satu per satu bertumbangan karena cedera. Bahkan ketika laga berakhir setidaknya lima dari 12 pemain Hangtuah yang dibawanya harus rela menepi.

"Memang hasilnya kan kalah, pasti enggak enak," kata Harry ditemui selepas pertandingan.

"Terlepas dari hasil kalah ini saya tetap bersyukur sih dengan apapun yang terjadi. Apa lagi tadi kami menyelesaikan pertandingan dalam keadaan tidak ideal," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Lima pemain tumbang, Hangtuah dibekuk Satya Wacana lewat overtime

Harry diharuskan memutar otak untuk merotasi pemain ketika satu per satu pemainnya bertumbangan, bahkan dua di antaranya yakni Lucky Abdi Pasondok dan Amaluddin harus menepi saat pertandingan kuarter pertama belum berakhir.

Kemudian, Steven Neno menyusul dua rekannya menepi menjelang kuarter kedua berakhir. Ketika pertandingan memasuki babak overtime, M. Lakha Kurniawan dan Luca Rimba Lioteza juga harus dibekap cedera.

"Kami bermain cuma dengan sisa tujuh pemain, tapi saya akui dan apresiasi kerja keras anak-anak," ujar pelatih yang akrab disapa Ai tersebut.

"Meskipun hasilnya kalah, mereka berjuang maksimal. Terus memberikan supoort kepada satu sama lainnya," katanya melengkapi.

Ai mengakui bahwa Hangtuah tak mengawali laga dengan baik, namun ia menegaskan timnya memetik banyak pelajaran dari kekalahan melawan Satya Wacana.

Terlebih lagi, laga melawan Satya Wacana sudah diprediksinya bakal berlangsung ketat, mengingat karakter kedua tim cukup serupa.

"Seperti saya bilang, lawan Satya Wacana enggak pernah gampang, karena karakternya sama. Mereka muda-muda, suka outside shooting, running game, bigman tidak terlalu besar," pungkasnya.

Baca juga: Bidik target tinggi Piala Presiden, Hangtuah upayakan fokus tiap gim

Kekalahan melawan Satya Wacana dan bayang-bayang cedera yang mendera lima pemainnya membuat Ai harus memastikan Hangtuah bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat melakoni laga kedua penyisihan Grup B melawan Pacific Caesar Surabaya pada Kamis (21/11).

Kemenangan jadi hasil wajib bagi Hangtuah jika ingin menjaga asa lolos ke semifinal sebagai tim peringkat kedua terbaik fase penyisihan grup.

Baca juga: Menpora resmikan pembukaan Piala Presiden Bola Basket

Baca juga: Arki pimpin Satria Muda atasi Prawira di Piala Presiden

Baca juga: Menang relatif mudah, Pelita Jaya mau nikmati gim kedua Piala Presiden

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019