Jakarta, (ANTARA News) - Tiga pesawat tempur Sukhoi baru milik TNI Angkatan Udara yang akan tiba Oktober 2008, akan dirakit di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II, Marsekal Pertama TNI Yushan Sayuti, mengatakan Lanud Sultan Hasanuddin sebagai `home base` Sukhoi telah siap, termasuk landasan yang telah mampu didarati pesawat angkut Antonov yang akan membawa tiga unit Sukhoi TNI AU dari Rusia, sebelum dirakit. "Hanggar baru pun telah selesai sekitar 80 persen. Tinggal menyelesaikan sebagian halaman depan hanggar dan instalasi listrik yang diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp4,5 miliar," katanya. Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia senilai 300 juta dollar AS (Rp2,85 triliun). Enam pesawat itu terdiri atas tiga SU-30 MK2 dan tiga SU-27 SKM, yang akan melengkapi empat pesawat Sukhoi yang sudah dimiliki TNI Angkatan Udara (TNI-AU) sejak September 2003. Penandatanganan nota kesepahaman bagi pengadaan enam pesawat tempur ini berlangsung saat pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa 21 Agustus 2007. Berbeda dari nilai di atas, dalam nota kesepahaman disebutkan bahwa nilai penjualan enam pesawat itu 355 juta dolar AS (sekitar Rp 3,37 triliun). Pada 2008, tiga unit dijadwalkan tiba di Indonesia lengkap dengan persenjataannya untuk jenis SU-30MK2, sedangkan pada 2009 akan tiba jenis SU-27SKM. Pesawat tempur Sukhoi tersebut akan menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Skadron 11 Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Pembelian enam Sukhoi itu tidak termasuk dalam skema kredit negara yang diberikan Pemerintah Rusia senilai satu miliar dolar AS bagi modernisasi persenjataan Indonesia selama masa 2007-2010. Sementara itu, tiga pilot Sukhoi yang baru menyelesaikan pelatihan di Rusia telah tiba di Indonesia. Ketiga pilot tersebut adalah Mayor Pnb Ikoputro (Komandan Skadron Udara 11), Mayor Pnb Dedy Ilham Suryanto, dan Mayor Pnb David Yohan Tamboto. Selain kesiapan infrastruktur, TNI AU juga telah menyiapkan kembali delapan calon penerbang Sukhoi yang terkenal dengan julukan "Flanker".(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008