Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham Wall Street Senin waktu setempat (Selasa WIB) sangat bergairah setelah pemerintah mengambil langkah-langkah besar untuk membuka pasar kredit yang kering sehingga indeks Dow Jones mencatat kenaikan terbesar dalam 75 tahun. Saham-saham AS melambung lebih dari 11 persen dalam sebuah transaksi berkekuatan penuh dan cepat dalam setengah jam terakhir setelah pelaku pasar menyambut tindakan darurat seluruh dunia untuk memerangi krisis finansial global dan meningkatkan kepercayaan. Indeks Dow Jones Industrial Average merangsek 936,42 poin atau 11,08 persen untuk ditutup pada 9.387,61 poin, mengakhiri rentetan penurunan selama delapan sesi sebelumnya. Ini merupakan rekor kenaikan indeks kumpulan saham "blue-chip" Dow Jones terbesar baik dalam angka maupun prosentase sejak 1933 selama hari-hari terburuk Depresi Besar. Pekan lalu, Dow amblas 18 persen karena pasar seluruh dunia berjatuhan di tengah kekhawatiran bahwa gejolak finansial telah lepas kendali sehingga memicu sebuah resesi global. Indeks komposit kumpulan saham teknologi Nasdaq ditutup naik 194,74 poin atau 11,81 persen pada 1.844,25, demikian pula indeks Standard & Poor`s 500 naik tajam 104,11 poin atau 11,58 persen menjadi 1.003,35 poin. Para analis Briefing.com menyebut prosentase kenaikan indeks S&P 500 adalah juga catatan rekor terbesar dalam 69 tahun terakhir. Wall Street dibuka naik tajam mengikuti eforia pasar global karena para investor merayakan prospek penjinakkan krisis finansial dan memperoleh kredit -- darah kehidupan ekonomi -- yang mengalir lagi. Pemerintah-pemerintah memompakan ratusan miliar dolar ekstra ke dalam bank-bank yang pincang karena kredit yang mengering. Dalam tiga hari negosiasai yang berakhir Minggu, negara-negara ekonomi maju G-7, Dana Moneter Internasional (IMF) dan kelompok negara kaya G-20 serta negara-negara berkembang sepakat mengkoordinasikan rencana "perang" mereka menangani krisis. Sentimen makin positif setelah para investor mendapat dorongan dari para pemimpin 15 negara zona euro, diikuti komitmen raksasa keuangan terkemuka Eropa, Inggris, yang menyepakati upaya bersama menarik kembali sistem keuangan dari kejatuhan. "Pesan utama dari pertemuan akhir pekan lalu adalah dunia akan mengambil tindakan untuk mengatasi krisis finansial sekarang," kata Patrick O`Hare, analis Briefing.com. "Saat ini, berbagai hal bergerak dalam arah yang benar baik di pasar kredit (perbankan dan pasar uang) maupun pasar saham," kata dia. Departemen Keuangan AS, Senin, mengumumkan akan membeli saham-saham perusahaan finansial dan akan menyelenggarakan sebuah pertemuan hari ini dengan para bankir dan Gubernur Federal Reserve untuk membicarakan inisiatif stabilisasi pasar. "Kami katakan pasar perlu taktik `guncangan dan pesona` dan langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini amat signifikan. Jika pasar terus turun, kami tidak akan dikejutkan oleh jaminan pinjaman antar bank global," kata John Ryding dan Conrad DeQuadros dari RDQ Economics dalam tulisannya kepada nasabah. Kenaikan saham-saham sektor keuangan mendapat dukungan kepercayaan ekstra dari Morgan Stanley yang menyelesaikan pasokan dana dari perbankan Jepang. Saham Morgan Stanley meroket 86,98 persen menjadi 18,10 dolar AS setelah mengumumkan bahwa Mitsubishi UFJ Financial Group, grup keuangan terbesar Jepang, mengambil 21 persen sahamnya pada harga 9,0 miliar dolar AS. Pekan lalu, beredar rumor, grup Jepang akan menarik diri dari transaksi tersebut sehingga mengirim saham Morgan Stanley jatuh bergulingan dan meningkatkan kekhawatiran jatuhnya Wall Street. The Federal Reserve memberi lampu hijau untuk pengambilalihan Bank Wachovia oleh rivalnya Wells Fargo dalam sebuah merger yang akan menghasilkan sebuah bank berbasis dana simpanan terbesar di AS. Saham Wachovia naik 13,59 persen menjadi 5,85 dolar, sedangkan Wells Fargo terangkat 7,38 persen ke posisi 30,40 dolar per saham. Saham energi yang pekan lalu terpukul, terangkat kembali menyusul rebound-nya harga-harga komoditas. Saham ExxonMobil yang menjadi komponen terbesar Dow Jones, menguat 17,19 persen menjadi 73,08 dolar, demikian juga dengan raksasa aluminum Alcoa yang naik drastis 22,84 persen menjadi 13,82 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008