Yogyakarta, (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini tidak lagi mengetahui nasib padi jenis Supertoy. Para petani di Bantul saat ini tidak ada yang menanam padi jenis itu. "Sampai sekarang kami pun tidak mengetahui lagi keberadaan Supri atau Tuyung, penemu varietas padi Supertoy, karena sejak kasusnya ramai dibicarakan, dia sepertinya menghilang dan tidak muncul lagi di Bantul," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bantul Edy Suharyanto, Kamis. Dulu memang sempat ada empat petani di Kabupaten Bantul yaitu di Kecamatan Srandakan dan Kecamatan Sanden menanam padi Supertoy. "Itu sudah lama sekali sebelum kasus Supertoy di Purworejo, Jawa Tengah ramai jadi pembicaraan," katanya. Menurut Edy, Supri atau Tuyung memang warga Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. "Namun, Dinas Pertanian dan Perkebunan Bantul tidak tahu menahu perkembangan padi Supertoy ini," katanya . Kata dia, itu terjadi karena Supri atau Tuyung tidak pernah melaporkan atau berkoordinasi dengan dinas pertanian terkait temuan varietas padi Supertoy. "Para petani di Kabupaten Bantul malah curiga, jangan-jangan varietas padi Supertoy adalah varietas Rojolele, karena ciri-cirinya sama," katanya. Ia menyebutkan ciri padi itu antara lain malai padinya berbulu, batangnya tinggi, dan padi ini tergolong di atas Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW), serta umur tanaman 115 hari. "Saya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap temuan padi varietas baru, apalagi yang keberadaannya tidak jelas," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008