Zhuhai, China (ANTARA News) - Unit leasing pesawat General Electric (GE) yang berkedudukan di AS telah menandatangani kontrak dengan pabrik pesawat China untuk membeli lima jet regional dengan opsi membeli 20 lagi, kedua perusahaan menyatakan. Kontrak tersebut, yang ditandatangani di sela-sela Airshow China di Zhuhai, kota China selatan, membuat GE Commercial Aviation Services sebagai lessor global pertama yang memilih jet ARJ21 buatan China untuk memperkuat armadanya, kata mereka. Commercial Aircraft Corporation of China (CACC) akan mulai menyerahkan ARJ21, yang merupakan singkatan dari Advanced Regional Jet (jet regional canggih) untuk abad 21, pada 2013, demikian menurut pernyataan dari kedua perusahaan, seperti dilaporkan AFP. Tak disebutkan berapa harga sebuah pesawat tersebut, yang mampu mengangkut antara 70 hingga 110 penumpang. Namun demikian, Guangzhou Daily melaporkan nilai kontrak mencapai 735 juta dolar. Banyak pakar kedirgantaraan memandang ARJ21 dan jet-jet lainnya yang diproduksi CACC sebagai bagian rencana China untuk menyaingi dominasi raksasa kedirgantaraan Airbus dan Boeing. Namun begitu, memenuhi tujuan tersebut diperkirakan belum dapat terwujud sampai 2020, kata pimpinan CACC, Jin Zhuangling, seperti dikutip media pemerintah pada awal tahun ini. Sebanyak 19 perusahaan asing, termasuk General Electric, memasok berbagai komponen untuk pesawat jet regional itu, kata pers pemerintah China. (*)

Copyright © ANTARA 2008