Nairobi, (ANTARA News)- Presiden Somalia Abdullahi Yusuf Ahmed mengaku bahwa milisi kini menguasai sebagian besar wilayah Somalia. Kelompok gerilyawan al Shahab pekan ini bergerak ke pinggiran ibukota Mogadishu dan menguasai kota-kota penting seperti pelabuhan strategis Kismayo dalam bulan-bulan belakangan ini. Menurut DPA, Yusuf yang berada di ibukota Kenya, Nairobi, Yusuf mengatakan pemerintah tidak dapat bahkan memelihara ketenangan di Mogadishu dan Baidoa, tempat parlemen berkantor. Dia berbicara dengan anggota-anggota parlemen Sabtu setelah usaha-usaha untuk membentuk satu kabinet baru gagal. "Milisi Islam menguasai banyak daerah, jadi jika saya tanyakan kepada anda para anggota parlemen : apakah anda tahu situasi yang kita hadapi 'siapa yang menyebabkan semua masalah ini' siapa yang salah," katanya seperti dikutip radio Inggris BBC. Yusuf dan Perdana menteri Nur Hassan Hussein tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai kabinet baru sementara pertikaian politik berlarut-larut akibat pemecatan walikota Mogadishu. Para pemimpin regional memberikan Somalia batas waktu 12 Nopember untuk menyelesaikan sengketa itu dan berusaha untuk memulihkan perangkat pemerintah. Yusuf mengatakan kegagalan mereka melakukan hal itu disebabkan milisi yang bergerak maju dan dia menyerukan para anggota parlemen Somalia yang masih di berada Nairobi untuk pulang. Milisi memerangi pemerintah federal peralihan Somalia sejak pasukan Ethiopia membantu menggulingkan pemerintah Uni Pengadilan Islam awal tahun 12007. Ketika milisi mengambil alih lebih banyak wilayah , para aktivis hak asasi manusia cemas bahwa hukuman-hukuman berat akan dijatuhkan berdasarkan penafsiran gerilyawan itu tentang hukum Islam. Sekitar 10.000 warga sipil tewas sejak aksi perlawanan itu dimulai dan hampi satu juta orang meninggalkan rumah mereka, banyak dari Mogadishu. Negara Tanduk Afrika itu dilanda kekacauan dan perang saudara sejak diktator Mohamed Siad Barre digulingkan tahun 1991.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008