Yogyakarta (ANTARA News) - Tuan rumah PSIM Yogyakarta membuat kejutan dengan mengalahakan tim papan atas Perseman Manokwari 2-0 pada lanjutan pertandingan sepak bola Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Mandala Kridha, Yogyakarta, Minggu sore. Pertandingan yang berlangsung di bawah guyuran hujan tersebut membuat kodnisi lapangan rumput menjadi becek dan licin, sehingga permainan berjalan lambat. Hingga babak pertama usai kedua tim tidak banyak memperoleh kesempatan untuk membuahkan gol. Meskipun hujan yang terus turun pada babak kedua namun permainan kedua tim berkembang, setelah masuknya pemain Perseman Berthomonim dan membuat membuat gebrakan sehingga lini depan menjadi hidup. Tim dari Papua yang berada di papan atas klasmen wilayah timur itu makin banyak memiliki peluang nembuahkan gol, bahkan Berthomonim sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper PSIM Ony Kurniwan namun tendangnya meleset kesamping gawang. Setelah saling serang, akhirnya gol pertama PSIM terjadi menit 83 melalui tendangan Setyo Prastowo yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Perseman yang dijaga kiper Muchlis Syahrun. PSIM menambah angka setelah M Eksan berhasil membobol gawang Perseman pada menit 86. Kedudukan 2-0 untuk PSIM tersebut tidak berubah hingga wasit Suwandi dari Malang meniup peliut tanda pertandingan berakhir. Pelatih PSIM Yogyakarta, Bambang KW mengatakan bahwa 75 persen strategi yang diinstruksikannya dapat dijalankan pemain. Hanya saja, pemain lini tengah banyak melakukan kesalahan, sehingga tim kehilangan permainan yang menyebabkan sejumlah pemain lawan lolos dari kawalan mereka. "Keputusan saya memasukkan Prastowo dimenit-menit terakhir menggantikan Harminanto adalah tepat karena tampanya Harminantoi sudah sangat kelelahan, sehingga permainannya tidak bisa berkembang," kata Bambang KW. Sedangkan pelatih Perseman Manokwari, Syafrudin Fabanyo mengatakan kekalahan ini karena timnya memang belum beruntung, karenanya dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi peramianan tim agar nantinya bisa menjadi pelajaran dalam pertandingan selanjutnya. "Faktor hujan yang menjadi kondisi lapangan menjadi becek dan licin, sehingga jalannya permainan menjadi berat dan tidak bisa berkembang, memang bukan menjadi alasan untuk menyalahkan siapapun," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008