Mumbai (ANTARA  News) - Bollywood, Kamis, menanggapi serangan di Mumbai dengan perasaan terguncang dan tak percaya dan menyerukan kepada rakyat India agar tetap bersatu.

Seiring dengan berlangsungnya situasi mencekam di sana, syuting berbagai film dan serial televisi juga dihentikan untuk sementara.
 
Penghentian tersebut antara lain menimpa pengambilan gambar film animasi "Toonpur Ka Superhero" garapan Ajay Devgan.
 
"Mengerikan, situasinya mengerikan!", kata Amitabh Bachchan dalam blog miliknya.
 
"Mumbai diserang teroris! Beberapa lokasi dibom dan para teroris menembaki seluruh kota. Hotel-hotel besar dikepung. Pertempuran berlangsung di dalam Hotel Taj Mahal," ujar ikon Bollywood itu, yang bercerita dalam blog miliknya dunia sepertinya mengalami kiamat.

Dalam serangan yang termasuk salah satu paling berani dalam sejarah India, paling tidak 101 orang tewas dan hampir 300 lainnya luka-luka.
    
Seperti di film

Dua hotel bintang lima, sejumlah rumah sakit dan stasiun CST Railway kota itu menjadi sasaran penting teroris, yang memasuki kota itu dengan beberapa perahu di Gateway of India, tak jauh dari hotel bersejarah Taj Mahal.

"Saya takut! Terkejut! Saya tak bisa melukiskan dengan kata-kata perasaan saya. Serangan tersebut seperti tak nyata, hampir seperti sebuah film. Saya tidak tahu siapa mereka dan mengapa mereka berlaku kejam seperti itu," ujar sutradara Anurag Kasyap, yang berada di Goa untuk menghadiri Festival Film Internasional India (IFFI) kepada PTI lewat telpon.

"Mereka masuk begitu saja ke kota seperti itu dan menyekap sandera. Tak dapat dipercaya. Tentu saja Mumbai akan pulih seperti sediakala, namun terluka sangat dalam dan perlu waktu untuk menyembuhkan luka-lukanya," ujar Kashyap, yang telah membesut beberapa film, seperti "Black Friday", yang diangkat dari serangan teror pada 1993 dan kerusuhan yang mengikutinya.

Penyair Javed Akhtar menyerukan rakyat agar tetap bersatu, "Saya betul-betul terkejut dan terguncang. Serangan seperti ini belum pernah dialami negara ini.
Serangan ini ternyata merupakan salah satu serangan teror paling mengerikan."

".... Tetapi tak ada waktu untuk menyalahkan sistem atau organisasi apapun. Saatnya untuk bersatu di belakang pasukan keamanan kita dan menghalau para penjahat," imbuh Akhtar.

"Para politisi sebaiknya menyisihkan perbedaan dan agenda mereka dan sekali-kali berpikir untuk India. Kini saatnya untuk memperlihatkan ketabahan dan sifat kita ...untuk bersatu," kata sutradara Rahul Dholakia.

"Serangan ini gila. Kita perlu duduk bersama sebagai suatu masyarakat dan memahami bagaimana untuk mencegah ini," kata Dholakia, sutradara film "Parzania".

"Tak ada habisnya untuk hal-hal seperti ini, kecuali jika kita menemukan akar masalahnya," kata aktor Irfan Khan, yang bermain dalam "Mumbai Meri Jaan", sebuah film berdasarkan ledakan di kereta api lokal.

Dengan Kamis dinyatakan sebagai  hari libur, para kepala saluran televisi telah meminta kepada para karyawan agar tetap tinggal di rumah.

"Syuting acara televisi dikurangi. Banyak dari syuting itu dibatalkan hari ini," tambah para pekerja film. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008