DMI Sulsel juga memberi ruang terbuka bagi ACT bekerja sama menyampaikan ke khalayak untuk menghimpun bantuan melalui masjid.
Makassar (ANTARA) - Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan, Ustad Hasid Hasan Palogai mengapresiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang dinilai amanah menyalurkan bantuan kemanusiaan dari masyarakat bagi mereka yang membutuhkan.

"ACT selama ini bagus komunikasinya dan DMI menganggap bahwa yang dilakukan ACT adalah sesuatu yang sangat baik. Karena selama ini dianggap sangat amanah dalam menjalankan tugasnya," ucap  Ustadz Hasan di Makassar, Jumat.

Oleh karena itu, DMI juga memberi ruang terbuka bagi ACT bekerja sama menyampaikan ke khalayak untuk menghimpun bantuan melalui masjid.

Ustad Hasid mengatakan dewan masjid menganggap semua yg tertimpa musibah membutuhkan bantuan maka ummat harus hadir untuk membantu sesamanya dan upaya yang dilakukan ACT dianggap luar biasa sebab bisa menjadi perpanjangan tangan ummat untuk saling membantu.
Baca juga: ACT Sulsel kumpulkan 20 ton beras untuk Natuna

"Sebab seperti yang saya sampaikan, Rasulullah memuji kita saat sejauh mana kita mampu membantu saudara kita karena semua saudara harus dibantu dan diperhatikan," katanya.

Kata Ustad Hasid, pada prinsipnya, semua Badan Amil Zakat (BAZ) diberi kesempatan bagi yang mau melakukan kebajikan.

"Ruh dari DMI sendiri karena masjid itu adalah tempat terbuka yang siapapun bisa melakukan aktivitas syiarnya, sehingga siapapun yang melakukan aktivitas kebajikan, maka kita support," tandasnya.

Ia berharap ACT terus pertahankan namanya sebagai lembaga kemanusiaan agar berlanjut mendapat kepercayaan dari ummat. Sebab jika satu kali saja kehilangan kepercayaan, kata Ustad Hasid, maka kepercayaan itu akan ditarik dengan sendirinya oleh Allah.

Ustad Hasid mewakili DMI berharap supaya yang diamanahkan ummat bisa disalurkan dengan baik. Apalagi di tengah bencana yang terus melanda di berbagai wilayah. Termasuk polemik di Natuna.
Baca juga: ACT ajak warga Sulsel peduli banjir Jabodetabek
Baca juga: MRI-ACT berbagi beras untuk santri hingga pelosok Sulsel


Sebelumnya, Regional Head ACT Indonesia Timur, Syahrul Mubaraq menyampaikan ACT sedang mengirim logistik hingga 1000 ton. Bukan hanya bahan pangan namun juga hewan ternak.

Berdasarkan data ACT, terdapat 77.000 jiwa penduduk di Kepulauan Natuna dengan sekitar 1.000 Kepala Keluarga.

"Kita bertahap mendistribusikan bantuan. Ada 10 relawan ke Natuna. 1000 ton logistik itu ada beras, makanan dan juga pakaian sebab banyak anak-anak di sana putus sekolah sekaligus bantuan untuk nelayan," katanya.

Menurut Syahrul Mubaraq, terkait Natuna, ACT tergerak terlibat bahwa persoalan Natuna bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun seluruh masyarakat ingin ikut serta melalui bantuan yang disalurkan lewat ACT dalam Program #BelaIndonesia

"20 ton bantuan sudah kami kirim di tahap awal seperti sapi. Kita ingin menyampaikan aksi #BelaIndonesia kepada masyarakat sekaligus mengajak untuk menyisihkan sedikit rezeki. Tidak ada maksud lain, kecuali mengembalikan semangat nasionalisme ke dalam negeri kita," tandasnya.
Baca juga: ACT berikan santunan biaya hidup guru di Bone-Sulsel
Baca juga: Guru di pelosok Bone dibantu beahidup ACT-MRI

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020