Islamabad, (ANTARA News) - Pasukan keamanan Pakistan, Ahad, menyerbu satu kamp yang digunakan oleh Lashkar-e-Taiba (LeT).

Reuters melaporkan, seorang warga setempat yang bernama Nisa Ali menyebutkan operasi itu dimulai pada sore hari di Shawai di pinggiran Muzaffarabad, ibu kota di bagian Pakistan dari wilayah sengketa Kashmir.

"Saya tidak mengetahui perinciannya karena seluruh daerah itu ditutup, tapi saya mendengar dua suara ledakan keras pada malam hari, setelah satu helikopter militer mendarat di sana," kata Ali.

Seorang pejabat lembaga amal Jamaat-ud-Dawa, yang memiliki hubungan dengan LeT, menyatakan pasukan keamanan telah mengambil-alih kamp tersebut.

India sebelumnya menuntut Pakistan melakukan tindakan segera sehubungan dengan apa yang disebut India sebagai serangan terbaru  anti-India  yang bersumber dari wilayah Pakistan. Belum ada komentar mengenai serangan itu dari para pejabat India.

Sedikit-dikitnya 171 orang tewas selama serangan tiga-hari bulan November di seluruh Mumbai, ibukota finansial India. Sejak itu hubungan  kedua negara nuklir memanas.

Polisi Mumbai mengatakan beberapa pria bersenjata itu dikendalikan oleh kelompok LeT, yang berpusat di Pakistan dan dituduh berada di belakang serangan sebelumnya termasuk serangan 2001 terhadap parlemen India yang nyaris menyulut perang keempat antara kedua negara bertetangga tersebut sejak keduanya merdeka dari Inggris pada 1947.

LeT dibentuk dengan bantuan badan intelijen Pakistan guna memerangi kekuasaan India di Kashmir, tapi banyak pengulas mengatakan kelompok itu sekarang menjadi bagian dari jaringan fanatik global.

Mereka mengatakan kelompok tersebut bersimpatik pada, dan mungkin memiliki
hubungan langsung dengan, Al Qaeda.

Menteri luar Negeri India sebelumnya telah menuduh Pakistan "berusaha mengelakkan tuduhan mengenai asal pelaku serangan Mumbai dari Pakistan dengan menyiarkan cerita tentang telepon palsu kepada presiden Pakistan yang menimbulkan kepanikan diplomatik".

Harian Dawn, Pakistan, melaporkan pada Sabtu bahwa Pakistan telah menyiagakan pasukannya setelah seorang penelepon yang mengaku sebagai Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee mengancam Presiden Asif Ali Zardari, sementara serangan masih berlangsung.

Polisi di wilayah Himalaya, Kashmir, Ahad, menyatakan satu dari dua orang yang ditangkap Jumat karena membantu para penyerang bersenjata memperoleh kartu telepon baru-baru ini telah disewa sebagai polisi penjaga hutan.

"Kami sedang menyelidiki apakah ia sedang melakukan operasi rahasia," kata seorang perwira senior polisi Kashmir yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Pria tersebut, Mukhtar Ahmed, selama bertahun-tahun telah bekerja sebagai informan tak resmi anti-kelompok fanatik, kata perwira polisi itu.

Seorang pria yang memiliki hubungan dengan LeT dan dicurigai mengamati Mumbai sebelum serangan telah ditahan sejak Februari di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, kata Kepala Satuan Tugas Khusus Polisi Brij Lal.

Pengungkapan mengenai Faim Ansari, warga Mumbai yang berusia 26 tahun, adalah bukti pertama yang muncul sehubungan dengan serangan Mumbai.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008