Fifi Azmi dan Hairul Azreen dalam cuplikan film "Wira" (2019). (ANTARA/HO)


Penokohan yang begitu kuat dari seluruh aktor utama yang terlibat dalam film ini, menimbulkan rasa yang campur-aduk, yang seakan ingin penonton ikut bagi.

Dengan premis cerita sederhana, bisa menjadi lebih kompleks dan rumit bagi tiap-tiap tokoh karena tiap pilihan memiliki risiko dan bahaya yang mengintai.

Adegan demi adegan pun dijahit dengan rapi dan mampu menunjukkan akting yang tulus dan jujur dari para pemainnya.

Khususnya penampilan kedua lakon utama, yakni Hairul Azreen dan Fifi Azmi sebagai kakak-beradik dengan dinamika emosi yang naik-turun, mampu menggugah banyak perasaan penonton, mulai dari aksi mendebarkan hingga rasa haru dari pengorbanan dan pilihan mereka masing-masing.

Keduanya juga membuktikan kepiawaiannya di adegan fist fighting - yang rupanya tak menggunakan pemain pengganti (stuntman).

Menurut Teh, pilihan untuk seluruh adegan termasuk fighting yang sepenuhnya dilakoni oleh aktor terlibat merupakan nilai plus lantaran memberikan kepuasan dan pengalaman penuh bagi pembuat, pemeran, hingga penonton film.

Dain Said yang berperan sebagai Raja - si tokoh antagonis juga cukup berhasil membuat penonton merasa "gemas" dan berpikir bagaimana kedua saudara ini mampu mengalahkan si "raja" ini.

Baca juga: "John Wick 3" hadirkan pencak silat dan kerambit, Yayan Ruhian bangga

Baca juga: Yayan Ruhian kembali main film Jepang

 
Yayan Ruhian dan Hairul Azreen dalam cuplikan film "Wira" (2019). (ANTARA/HO)


Kehadiran wajah-wajah familier pemain film Indonesia yakni Ismi Melinda dan Yayan Ruhian juga menjadi kejutan yang menyenangkan.

Ismi yang bisa dibilang cukup baru untuk berakting di film layar lebar, khususnya di film aksi, juga tampil cantik dan kuat, walaupun cukup disayangkan karakternya kurang tereksplorasi.

Sementara Yayan Ruhian yang bukanlah nama asing di dunia film aksi Indonesia, mampu beradu akting dengan lawan mainnya, Hairul Azreen dengan profesional dan sangat mendebarkan.

Secara keseluruhan, "Wira" merupakan film dengan porsi aksi yang lebih banyak daripada cerita, sehingga mudah dinikmati bagi penyuka film berjenis aksi yang cukup brutal, menegangkan namun juga menyenangkan dengan adanya sentuhan humor ringan di dalamnya.

Film berdurasi 99 menit dengan rating 17+ itu tayang di jaringan bioskop CGV Indonesia mulai Kamis (30/1).

Baca juga: "The Raid" hingga "Wiro Sableng" jadi inspirasi Adrian Teh buat "Wira"

Baca juga: Kunci sukses Yayan Ruhian hingga berkarir di Hollywood

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020