Makassar,  (ANTARA News) - Dua unit pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara (AU) yang tiba di Indonesia Jumat (26/12), mulai dirakit oleh tim teknik Rusia dan personel Skadron Teknik (Skatek) 044 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Perakitan dilakukan di hanggar Skatek 044 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, melibatkan 20 teknisi dari Skatek 044 yang baru menyelesaikan pendidikan di Rusia dan 24 teknisi Rusia.

Proses perakitan diawali dengan pengeluaran sayap pesawat, yang dipasang lebih dulu bersama penyeimbang horisontal (horizon stabilizer) dan ekor pesawat (fin), disaksikan Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Arif Mustofa, Komandan Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb Widyargo Iko Putro serta Komandan Letkol Tek Skatek 044 Iwan Agung.

Sementara dari pihak Rusia, terdapat perwakilan tim garansi yang akan `mendampingi` operasional pesawat selama satu tahun, Knapoo (produsen) dan Sukhoi Company.

Kepala Proyek Sukhoi TNI AU Kolonel Tek Mahandono yang juga hadir kepada ANTARA mengatakan, perakitan dua Sukhoi jenis SU-30Mk2 itu dijadwalkan memakan waktu sepuluh hari.

"Namun, semua tetap sangat bergantung pada kesiapan sarana prasarana pendukung perakitan seperti `tester` dan lain-lain apakah memadai atau tidak. Kami berharap semua dapat berjalan sesuai rencana," katanya.

Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur tersebut kepada Indonesia senilai sekitar 300 juta dolar AS (Rp2,85 triliun).

Enam pesawat Sukhoi itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga SU-27SKM, yang akan melengkapi empat pesawat Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU sejak September 2003.

Tiga unit pesawat SU-30Mk2 tiba secara bertahap yakni dua unit pada Jumat (26/12) dan satu unit pada Januari 2009. Sedangkan tiga unit SU-27SKM akan tiba bertahap pula hingga 2010.

Penandatanganan nota kesepahaman pengadaan enam pesawat Sukhoi itu dilaksanakan pada 21 Agustus 2007. Pesawat tempur Sukhoi tersebut menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah sekuruh perakitan selesai, tiga pesawat akan menjalani uji terbang sebelum diserahterimakan dari pihak Rusia kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili Departemen Pertahanan untuk selanjutnya diserahkan kepada Mabes TNI AU sebagai pengguna.

"Diperkirakan, serah terima akan dilakukan pada akhir Januari 2009. Menunggu kesiapan tiga pesawat," ungkap Mahandono.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008