Jakarta,  (ANTARA News) - Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias akan meluncurkan pembelajaran global penanganan tsunami ( Global lesson learned) yang direncanakan pada April mendatang di New York, Amerika Serikat.

"Peluncuran Global Lesson Learned berupa dokumen tentang penanganan tsunami dI Aceh dan Nias bertepatan dengan berakhirnya masa tugas BRR pada April mendatang," kata Kuntoro Mangkusubroto di Jakarta, Jumat.

Global Lesson Learned yang rencananya diluncurkan di New York di hadapan duta khusus PBB untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias, Bill Clinton dan Sekjen PBB Ban ki Moon, diharapkan menjadi pembelajaran dalam penanganan bencana alam bagi negara-negara di dunia.

Menjelang berakhirnya mandat BRR, sebagai upaya akuntabilitas proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Nias pasca tsunami 200 BRR menggelar Forum koordinasi Aceh dan Nias (CFAN) IV yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi.

BRR yang dibentuk khusus untuk pemulihan Aceh dan Nias pasca tsunami guna mengkoordinasikan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi akan segera berakhir masa tugasnya pada April mendatang.

Sebagai badan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah, BRR tidak memiliki referensi dan pengalaman dalam melaksanakan tugas pemulihan dari bencana alam yang telah merenggut sekitar 200 ribu korban jiwa dan merusakkan sebagian besar fasilitas maupun infrastruktur di Aceh dan Nias.

Salah satu mandat BRR, melakukan koordinasi donor dan hingga saat ini tingkat kepercayaan donor terhadap proses rehabilitasi dan rekonstruksi mencapai 93 persen atau 6,7 miliar dolar yang telah dialokasikan dalam proyek dari 7,2 miliar total komitmen yang dijanjikan.

Dalam waktu yang relatif singkat, keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dicapai BRR di antaranya telah membangun kembali 133.903 unit rumah, 3.6000 kilometer jalan sudah terbangun.

Di bidang ekonomi, 15 bulan pasca tsunami panen raya sudah bisa terlaksana di Bireuen, dan di bidang pendidikan lebih dari 1.400 bangunan sekolah sudah berdiri dan pelatihan yang menjangkau 40.000 guru.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009