Jakarta (ANTARA) - Ada sejumlah berita humaniora kemarin, Kamis (12/3), yang menyita perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca pagi ini mulai dari rencana pembentukan satgas penanganan COVID-19, pemulangan jamaah WNI dari Arab Saudi hingga imbauan tidak cium tangan di sekolah.

  Berikut beritanya:

  Satgas COVID-19, Moeldoko akan kumpulkan praktisi bidang kesehatan,

  Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan akan mengoptimalisasi praktisi di bidang kesehatan mulai dari kalangan akademisi hingga asosiasi untuk berkolaborasi terkait rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Virus COVID-19.

  "Besok saya akan kumpulkan, saya sudah undang dari perguruan tinggi, dari asosiasi-asosiasi yang berkegiatan di dunia kesehatan, kami akan ajak bersama untuk bekerja bersama," kata Moeldoko saat ditemui pada Munas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Jakarta, Kamis.

  Baca beritanya: di sini

  Fachrul Razi: Jamaah di Arab Saudi akan dipulangkan pada 15 Maret 2020

  Menteri Agama Republik Indonesia, Jend. TNI Fachrul Razi mengatakan bahwa jamaah yang saat ini berada di Arab Saudi, rencananya akan dipulangkan kembali ke Indonesia pada 15 Maret 2020.

  "Di Arab Saudi ada beberapa jamaah, tanggal 15 Maret ini, diharapkan semua pulang ke Indonesia. Beberapa jamaah ada di sana dan kita tetap kita rencanakan 15 Maret semua dipulangkan," kata Fachrul Razi usai membuka acara Rapat Kerja Wilayah Di Kantor Kanwil Kementerian Agama, Provinsi Bali, Denpasar, Kamis.

  Cek beritanya: di sini

  Sekolah diminta jalankan langkah pencegahan penularan COVID-19

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta siswa untuk tidak mencium tangan atau kontak fisik dulu selama pandemi virus corona atau COVID-19.

  Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran No 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan pendidikan yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada 9 Maret 2020.

  Cek beritanya di sini: di sini

  Pemerintah sebut belum ada opsi "lockdown" dalam menangani COVID-19

  Pemerintah mengatakan hingga saat ini belum ada opsi untuk melakukan isolasi atau "lock down" dalam menangani wabah virus Corona jenis baru (COVID-19).

  Hal itu dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam.

  "Kami tidak memiliki opsi 'lock down'" ujar dia.

  Cek beritanya: di sini

  5 WNI Positif COVID-19 di Singapura

  Kedutaan Besar RI di Singapura mengumumkan terdapat lima warga negara Indonesia yang positif COVID-19 di negara setempat, satu di antaranya dinyatakan telah pulih dan pulang dari rumah sakit.

  "Dengan ini total lima WNI telah dikonfirmasi positif COVID-19 di Singapura," kata Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari Harjana, Kamis.

  Jumlah WNI Positif COVID-19 terus bertambah. Terakhir, Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus positif COVID19 ke-170 di Singapura pada Rabu (11/3), yaitu WNI berusia 56 tahun.

  Cek beritanya: di sini

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020