Lebak (ANTARA News) - Warga Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis, rela meninggalkan ladang demi menyalurkan hak politik pada pemilihan umum.

"Saya berharap wakil rakyat ke depan lebih baik dalam memperjuangkan aspirasi rakyat," kata warga Baduy Luar, Darsim (35), saat mencentang di tempat pemungutan suata (TPS) Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Ia mengatakan, saat ini perubahan ekonomi belum dinikmati seluruh masyarakat, termasuk warga Baduy sendiri.

Oleh karena itu, pihaknya meminta calon legislator (caleg) yang terpilih pada Pemilu 2009 akan lebih prorakyat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Saat ini, sebagian besar warga Baduy merasa kesulitan secara ekonomi," katanya.

Ia mengaku, dirinya sudah dua kali mengikuti Pemilu, namun kehidupannya belum beranjak membaik dan diharapkan pertumbuhan ekonomi meningkat.

"Walaupun saya hidup dalam komunitas Suku Baduy, namun kebutuhan hidup sama dengan warga lainnya," ujarnya.

Begitu pula Asda (40), warga Baduy Luar, mengatakan pihaknya berharap kondisi negara ke de[an lebih makmur, sejahtera, dan aman.

"Saya meminta caleg terpilih nanti lebih memikirkan masyarakat," kata Asda setelah mencentang surat suara di TPS Kadu Ketug, Desa Kanekes.

Sementara itu, Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Dainah, mengatakan, sejak pukul 07.00 WIB, warga Baduy yang tersebar di 59 kampung mendatangi lokasi TPS Kadu Ketug dan Cicakal Girang untuk menyuarakan hak politiknya.

Bahkan, warga Baduy meliburkan diri dari ladang untuk memilih calon wakil rakyat yang bisa mendatangkan perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Diperkirakan, sekitar 5.000 jiwa dari 6.320 jiwa warga Baduy yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2009," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009