Manado (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyerukan bangsa-bangsa untuk melakukan lebih banyak hal lagi guna melindungi laut dan menjaga kesehatan Planet Bumi dan manusia yang tinggal di dalamnya.

"Konferensi kelautan dunia (di Manado) memberi kesempatan pada wakil-wakil seluruh dunia untuk bersatu dalam keprihatinan sama dan saya mendorong anda semua untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," katanya dalam pidato yang direkam dalam DVD yang akan ditayangkan pada pertemuan tingkat menteri World Ocean Conference yang akan dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini.

Panitia WOC dan CTI Summit belum memberikan kepastian jam tayang rekaman pidato Hillary Clinton ini, namun materi pidato ini sudah disebarluskan kepada pers dan kemungkinan akan tayang pada acara pembukaan mulai pukul 09.00 WITA.

Dalam pidatonya itu Hillary mengemukakan, kesehatan planet dan laut saling terhubung di mana saat ini laut mengalami tekanan dari berbagai sumber, semakin asam dan biota didalamnya telah diburu berlebihan sehingga mengancam ekosistem laut.

Pembangunan tanpa batas dan polusi telah menyebabkan kerusakan di daerah pesisir dan pemanasan global telah menyebabkan permukaan air laut naik dan badai dahsyat.

"Fenomena-fenomena ini menunjuk pada suatu kesimpulan bahwa kita harus melakukan lebih banyak hal untuk melindungi laut kita dan menjaga kesehatan planet kita serta orang-orang yang tinggal di dalamnya," paparnya.

Hillary berharap WOC membantu dunia memfokuskan perhatiannya kepada hubungan antara laut dan perubahan iklim serta langkah-langkah global lebih lanjut untuk menemukan solusi ilmiah atas permasalah yang sedang dihadapi.

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu juga mengingatkan soal biaya kemanusiaan yang timbul akibat perubahan iklim di mana masyarakat pesisir terutama negara-negara berkembang terkena dampak sangat besar dari pemanasan global.

"Banyak kelompok masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari ekosistem laut. Perubahan yang terjadi di laut dapat mengancam kemampuan mereka dalam memberi nafkah kepada keluarga dan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara kenaikan permukaan air laut juga mengancam keberadaan kelompok masyarakat dan badai besar yang telah memukul perekonomian negara-negara berkembang.

"Kita harus tetap ingat bahwa efek perubahan iklim tidak hanya dapat dilihat melalui melemahnya gletser dan matinya terumbu karang, tetapi juga melalui rumah-rumah yang rusak, pendapatan yang menurun, meningkatnya kemiskinan, makin berkurangnya kesempatan.

Oleh karena itu saya mendorong kita semua untuk menjadikan isu biaya kemanusiaan dari perubahan iklim sebagai isu utama dan terdepan baik dalam pembicaraan di Indonesia maupun pada bulan-bulan mendatang," tambahnya.

Dalam beberapa bulan ke depan (Desember 2009-red), PBB akan menyelenggarakan konferensi perubahan iklim di Copenhagen, Denmark, sementara WOC di Manado diharapkan mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal untuk memastikan kesuksesan konferensi PBB itu.

"Saya percaya Manado Ocean Declaration yang akan dilahirkan dalam WOC Manado akan meningkatkan kemajuan dan mempertajam pemikian kita dalam isu yang sangat vital ini. Saya juga berharap ada kerjasama antarnegara yang lebih dalam lagi untuk memenuhi tanggung jawab kita melindungi kesehatan laut da planet yang kita tinggali bersama," ujarnya.

Hillary Clinton semula akan menghadiri WOC di Manado ini, kemudian membatalkannya dan mengirim pidato rekaman untuk ditayangkan di depan pertemuan tingkat menteri yang akan berlangsung sehari penuh Kamis. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009