Denpasar (ANTARA News) - Menteri Agama M Maftuh Basyuni menegaskan, agama yang tidak mampu menyentuh kebutuhan umat secara perlahan-lahan akan dipinggirkan umatnya.

Untuk itu pembangunan bidang agama harus mampu menyentuh aspek konstektual sesuai kondisi umat dan kebudayaan yang beragam, kata Menag Maftuh Basyuni ketika membuka Temu Karya Ilmiah dan Keterampilan Akademik Perguruan Tinggi Hindu tingkat nasional di Gedung Kesiarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu malam.

Ia mengingatkan, setiap pengelolaan perguruan tinggi harus melakukan diregulasi agar mampu menyentuh berbagai kepentingan umat.

Upaya tersebut diimbangi dengan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan harapan masyarakat luas.

Menang Maftuh Basyuni mengingatkan, perguruan tinggi Hindu hendaknya mampu mensinergikan kemampuan intektual, emosial dan dan spiritual untuk menghasilkan lulusan yang bermutu.

Dengan demikian perguruan tinggi itu akan mampu berperanserta secara aktif dalam mengisi kemajuan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan, harap Menag Maftuh Basyuni.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan, perguruan tinggi Hindu di tengah degrasi moral hendaknya mampu mensinergikan kecerdasan, intelektual dan spiritual dalam mencetak SDM yang bermutu.

Proses belajar mengajar yang demikian itu dilakukan secara berlanjut sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan pembangunan, sekaligus merebut peluang kesempatan kerja, harap Gubernur Pastika dalam acara yang dihadiri Dirjen Bimas Hindu Departemen Agama Ida Bagus Yudha Triguna dan Rektor Perguruan Tinggi Hindu se Indonesia.

Temu Karya Ilmiah dan Keterampilan Akademik diikuti sebelas perguruan tinggi bernuansa Hindu di Indonesia berlangsung selama empat hari hingga 23 Mei mendatang.

Kegiatan tersebut, antara lain diisi dengan loma dharma wecana (ceramah), palawakya (nyanyian bernuansa rohani), tari kreasi daerah dan kaligrafi.

Selain itu, para peserta juga melakukan aktivitas yoga asana serta seminar nasional keagamaan yang keseluruhannya melibatkan sekitar 550 peserta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009