Paris (ANTARA News/Reuters) - Gara-gara pusing, pemegang gelar Ana Ivanovic harus melepaskan mahkota Prancis Terbuka setelah kalah 2-6 3-6 dari petenis remaja asal Belarusia Victoria Azarenka, Minggu.

Petenis Serbia yang mengalami kemunduran sejak menang di Roland Garros tahun lalu dan peringkatnya turun dari nomor satu menjadi delapan dunia ini mengaku, berasa tidak enak setelah poin pertama pada game keempat saat servisnya dipatahkan Azarenka.

"Saya tiba-tiba merasa pusing, dan saya sepenuhnya kehilangan keseimbangan," kata Ivanovic dalam keterangan pers setelah kalah pada putaran keempat.

"Sejak itu menjadi sangat sulit. Saya mulai merasa sangat pusing, dan saya sedikit terseok untuk menemukan keseimbangan."

Setelah berjuang dengan cedera lutut sebelum Grand Slam lapangan tanah liat itu dan para pesaingnya Dinara Safina dan Svetlana Kuznetsova yang sedang panas, tersingkirnya Ivanovic tidak akan seperti kekalahan yang diderita juara bertahan putra Rafael Nadal.

"Saya tidak tahu apakah saya bisa mengatakan saya terkejut telah mengalahkan Ana, karena saya kira saya pantas mengalahkan dia. Saya bermain sangat bagus," kata Azarenka.

"Saya tidak membiarkan dia memainkan permainannya. Saya hanya menjadi --menurut saya-- terlalu agresif."

"Ini pertama kali saya berhasil mencapai perempat final (grand slam) dan sesuatu yang sungguh besar bagi saya. Ini langkah baru, dan saya sangat menanti tantangan untuk melihat sebagus apa saya pada langkah berikutnya."

Unggulan sembilan Azarenka, yang meraih tiga gelar tahun ini, memimpin setelah mematahkan servis pada game ketiga dan merebut set pertama ketika forehand Ivanovic menyangkut net dan memantul kembali ke lapanganya.

Petenis Belarusia berusia 19 tahun itu memimpin 5-2 pada set kedua sebelum Ivanovic, bangkit dengan beberapa "passing shot" yang bagus dan satu "dropshot" untuk mematahkan servis.

Kendati penonton meneriakkan "Ana, Ana", pertahanannya tidak bertahan lama ketika Azarenka melakukan servis untuk menyudahi pertandingan dan maju ke perempat final untuk melawan peringkat satu dunia Safina, yang hingga berita diturunkan baru kehilangan lima game.

"Ia sejauh ini telah menjadi pembunuh. Saya perlu bersiap, tampil sangat bagus dan memainkan tenis terbaik saya untuk mengalahkan dia," kata Azarenka. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009