Para tunawisma yang terjaring Satpol PP Tanah Abang itu banyak yang berasal dari luar daerah seperti Bogor, Tangerang, dan Cirebon
Jakarta (ANTARA) - Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu mengatakan 25 orang tunawisma yang terjaring operasi pada Sabtu malam (25/4) sudah dipulangkan ke domisili asalnya masing-masing usai difasilitasi selama satu malam di GOR Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka punya rumah kok," kata Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu saat dihubungi, Senin.
Para tunawisma yang terjaring Satpol PP Tanah Abang itu banyak yang berasal dari luar daerah seperti Bogor, Tangerang, dan Cirebon.
Baca juga: Satpol PP kembali jaring puluhan tunawisma dari Tanah Abang
Baca juga: Pemkot Jakpus tampung 55 tunawisma Tanah Abang di GOR Karet Tengsin
Baca juga: Penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang masih ramai
Mereka difasilitasi makanan untuk sahur dan berbuka puasa serta tempat tidur darurat yang digelar di dalam GOR Karet Tengsin.
Masing-masing tempat tidur diberikan jarak sekitar 2 meter sesuai dengan anjuran jaga jarak fisik yang harus diterapkan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski begitu, Yassin mengatakan memang tersisa dua orang lagi yang masih menginap di GOR Karet Tengsin namun bukan bagian dari tunawisma yang terjaring operasi pada Sabtu (25/4).
"Itu memang kemarin ada sisa dua. Belum saya cek apakah masih di situ atau gimana. Keduanya ditangani Dinas Sosial," kata Yassin.
Sebelumnya, GOR Karet Tengsin pada Sabtu (25/4) dini hari menampung sebanyak 55 orang tunawisma beserta dua orang anak kecil dari hasil razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Yassin mengatakan tunawisma yang terjaring merupakan bagian dari fenomena menjelang Ramadhan 1441 H.
Selama Ramadhan, banyak warga dari luar kawasan Jakarta datang untuk meminta-minta bantuan di kawasan-kawasan yang ramai dikunjungi salah satunya pusat perbelanjaan di Tanah Abang.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020