London (ANTARA) - Saham-saham Inggris terpuruk pada perdagangan Kamis (30/4), setelah membukukan keuntungan selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 anjlok 3,50 persen atau 214,04 poin, menjadi ditutup di 5.901,21 poin.

Indeks acuan FTSE 100 menguat 2,63 persen atau 156,75 poin menjadi 6.115,25 poin pada akhir perdagangan Rabu (29/4), melanjutkan kenaikan dua hari sebelumnya masing-masing 1,91 persen dan 1,64 persen. Hargreaves Lansdown, sebuah perusahaan jasa keuangan Inggris, menjadi pemain dengan kinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan sahamnya menukik 12,64 persen.

Diikuti oleh saham B perusahaan minyak dan gas Inggris-Belanda Royal Dutch Shell yang anjlok 11,37 persen, serta saham A Royal Dutch Shell merosot 10,82 persen
​​​​​​​
Sementara itu, Reckitt Benckiser Group, sebuah perusahaan barang konsumen multinasional Inggris, melonjak 3,56 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan penyedia taruhan olahraga, game, dan hiburan global Flutter Entertainment yang meningkat 3,24 persen, serta kelompok perusahaan perangkat lunak multinasional Inggris​​​​​​​ Sage Group dan 2,14 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020