Los Angeles (ANTARA News) - Keluarga Michael Jackson, Ahad, merencanakan pengaturan pemakaman bagi bintang musik yang meninggal secara tragis itu, sementara polisi dilaporkan menyatakan dokter sang bintang itu "bersih" setelah menanyai dia untuk kedua kali.

Anggota keluarga Jackson dijadwalkan bertemu dengan Pendeta Al Sharpton guna membahas rencana upacara pemakaman sang bintang yang berusia 50 tahun itu.

Al Sharpton, sebagaimana dikutip oleh laporan media, mengatakan keluarga Jackson sedang mempertimbangkan serangkaian upacara secara serentak di seluruh dunia yang mencerminkan penghormatan sangat besar kepada mendiang "Sang Raja Pop".

"Pendeta Sharpton akan membahas dengan keluarga, semua gagasan yang telah dikirim oleh orang dari seluruh dunia kepada dia mengenai bagaimana mereka ingin mengenang Michael Jackson," kata jurubicara Sharpton.

Sharpton mengatakan keluarga Jackson sedih dengan laporan media mengenai kematian Jackson yang telah dipusatkan pada masalah pribadi sang bintang seperti tuduhan pelecehan terhadap anak-anak, kemelut keuangan dan perjuangan dengan obat yang diresepkan.

"Mereka ingin saudara mereka diperlakukan dengan layak. Mereka memberitahu saya, `Anda harus tampil dan membela Michael`," kata Sharpton kepada New York Daily News.

Keluarga Jackson pada Sabtu memerintahkan otopsi kedua dilakukan setelah mereka kian kecewa dengan pertanyaan yang tak terjawab seputar kematian sang bintang, kata beberapa penasehat keluarga Jackson.

Pegiat kawakan AS Pendeta Jesse Jackson, yang tak memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga tersebut, mengatakan keluarga itu curiga dengan peran yang dimainkan oleh Murray.

Dokter tersebut dilaporkan telah menyuntik Jackson dengan penghilang rasa sakit dosis tinggi, Demerol, tak lama sebelum ia meninggal dan meninggalkan rumah besar yang disewa Jackson setelah menggunakan CPR terhadap bintang yang dirongrong masalah itu.

Wanita jurubicara bagian kardiologi mengatakan ia "menjelaskan beberapa ketidak-cocokan" selama wawancaranya dengan beberapa detektif, Sabtu larut malam.

Namun jurubicara tersebut, Miranda Sevcik, mengatakan, "Para penyidik mengatakan dokter itu bukan tersangka dan tetap dijadikan saksi bagi tragedi ini."

Los Angeles Times dengan mengutip satu sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut mewartakan, "Tak ada bendera merah, tak ada senjata yang ditembakkan", yang muncul dari wawancara itu.

Sevcik mengatakan dalam satu surat elektronik kepada AFP, Ahad, Conrad Murray akan tetap berada di Los Angeles "kalau-kalau para penyidik perlu mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab".

"Dokter Murray ingin melihat penyidikan ini tuntas seseksama dan sesegera mungkin," katanya.

Los Angeles Times melaporkan otopsi kedua yang diperintahkan oleh keluarga Jackson telah selesai. Tak ada keterangan mengenai temuannya.

Otopsi awal atas Jackson belum selesai dan penyebab akhir kematiannya baru diketahui setelah pemeriksaan toksikologi dituntaskan dalam "waktu enam sampai delapan pekan", kata seorang pejabat koroner di Los Angeles, Jumat (26/6).(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009