Jakarta (ANTARA News) - Seperti telah diduga sebelumnya, lotere tiket untuk menyaksikan upacara penghormatan terakhir Michael Jackson menimbulkan antusiasme penggemar yang tidak berbeda dengan konser-konser si ikon musik pop itu.

Lebih dari 1,6 juta orang terdaftar untuk mendapatkan peluang satu dari 17.500 tiket gratis yang telah dibagikan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan Selasa 10 pagi nanti, demikian Ken Sunshine, juru bicara Keluarga Jackson.

Para penggemar diberi kesempatan sampai jam 6 petang Sabtu pekan kemarin untuk mendaftar secara online.

Setelah berakhirnya masa registrasi, AEG akan melakukan pembersihan menyeluruh terhadap semua pintu masuk untuk mencegah pemalsuan dan terhadap semua tiket yang diduga dibuat melalui program palsu yang biasa dilakukan pemalsu tiket.

Satu program komputer kemudian akan secara acak memilih pemenang lotere, yang akan diumumkan antara 11 siang dan 8 malam Minggu (Senin siang WIB).

Tiket-tiket ini akan dibagi untuk beberapa tempat, dengan hanya 11.000 tiket diberikan dalam stadiun Staples Center dan sisanya disebarkan di Nokia Theatre.

Polisi dan para pejabat pemkot Los Angeles telah mengingatkan penggemar yang tidak memiliki tiket untuk tetap tinggal di rumah, karena layar raksasa di luar stadiun tak akan dihidupkan untuk menyiarkan peristiwa itu.

Pihak penyelenggara telah menekankan bahwa acara ini bukan panggung pertunjukkan namun sebuah upacara kenangan untuk sang penyanyi berusia 50 tahun yang meninggal mendadak 25 Juni 2009 karena serangan jantung tersebut.

Manakala kota Los Angeles dan keluarga Jackson bersiap untuk upacara penghormatan terakhir itu, E! News mengonfirmasikan bahwa Pendeta Al Sharpton menyerukan acara ini sebagai hari berkabung nasional.

Sementara itu, meski sang legenda musik itu terbaring kaku di peristirahatannya, penyelidikan atas kematiannya terus berlangsung.

Menurut Los Angeles Times, para penyidik memusatkan perhatian pada setidaknya lima dokter yang memberikan obat-obatan (penenang narkotik) kepada Michael Jackson setelah para penyidik menemukan resep dari rumah sang bintang di Holmby Hills minggu ini, yang salah satu diantaranya adalah Diprivan (atau Propofol), obat bius yang biasa digunakan di rumah sakit.

Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa obat yang terdaftar sebagai IV dan obat lainnya mungkin menjadi penyebab kematian si Raja Pop.

Sejumlah sumber kepada Los Angeles Times menyebutkan, beberapa obat-obatan memang dicatatkan untuk Michael Jackson, namun yang lainnya sama sekali tak berlabel. (*)

Sumber : E! News, 5 Juli 2009

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009