Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merekomendasikan agar presiden mengeluarkan surat edaran (SE) kepada kementerian dan lembaga K/Luntuk mempercepat penyerapan stimulus 2009.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, di Jakarta, Jumat, mengatakan, selain itu, pihaknya juga merekomendasikan agar K/L yang lambat melakukan penyerapan dana stimulus 2009 dikenai sanksi.

"Hasil evaluasi stimulus akan kami (Bappenas) laporkan dalam sidang kabinet, Selasa mendatang. Nanti kalau memang ada temuan penyerapan yang lambat, maka kita rekomendasikan agar ada percepatan penyerapan," katanya.

Ia mengatakan, stimulus yang diberikan sepanjang tahun 2009 dimaksudkan untuk menghindari dampak negatif krisis ekonomi dunia sehingga pihaknya meminta penyerapannya harus dipercepat.

Selain itu, lanjutnya, jika penyerapan masih tetap lambat, maka pihaknya merekomendasikan pemberian sanksi.

"Kami rekomendasikan untuk diberikan reward dan punishment baik untuk sektornya, lembaganya dan daerahnya," kata Paskah.

Selama 2009, pemerintah memberikan dana stimulus fiskal sebesar Rp73,3 triliun untuk mengantisipasi dampak negatif krisis ekonomi dunia.

Alokasi dana itu terdiri dari pemotongan pajak sebesar Rp61,1 triliun yang sudah tercantum dalam belanja APBN 2009, dan Rp12,2 triliun berupa tambahan belanja infrastruktur yang didistribusikan kepada 12 K/L.

Pada 2010, lanjut Paskah, pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp5-6 triliun untuk alokasi stimulus atau sekitar 1,6 persen PDB.

"Tapi kita tunggu juga arahan presiden seperti apa dalam sidang kabinet, Selasa mendatang," katanya.

Menurut dia, alokasi stimulus pada 2010 ditujukan untuk pemulihan ekonomi yang mana akan diberikan antara lain pada sektor infrastruktur, sektor perdagangan agar ekspor nasional cepat pulih.

"Itu akan menjadi bagian penting untuk stimulus," katanya.

Deputi Evaluasi Pembangunan Nasional Kementerian PPN/Bappenas Bambang Widiyanto, mengatakan, sampai akhir Juni, realisasi stimulus infrastruktur masih jalan di tempat atau tidak banyak berubah dengan hasil evaluasi pada akhir Mei.

"Penyerapan sampai akhir Juni masih segitu-gitu aja, masih sama dengan hasil evaluasi per akhir Mei lalu, belum ada perkembangan," kata dia.

Sampai akhir Mei 2009, hasil evaluasi Bappenas mencatat penyerapan stimulus infrastruktur baru sekitar 2 persen sedangkan hingga akhir Juni masih pada kisaran angka 2 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009