Jakarta (ANTARA) - Petenis berkebangsaan Jepang Naomi Osaka angkat bicara soal pria Afrika-Amerika George Floyd yang meninggal dunia saat berada dalam penahanan polisi.

Seperti diketahui, pria berusia 46 tahun itu tewas setelah seorang polisi di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) menekankan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit. Peristiwa itu pun memicu aksi protes di berbagai wilayah di AS.

Baca juga: Autopsi independen membuktikan George Floyd tewas karena cekikan

Tak terkecuali bagi Osaka. Pemain keturunan Jepang (ibu) dan Haiti (ayah) itu juga menyampaikan protesnya secara daring melalui berbagai media sosial.

“Inilah masa dimana sikap diam merupakan bentuk pengkhianatan,” ungkap Osaka dalam sebuah posting di Twitter, Selasa.

“Walaupun kejadian itu tidak menimpa anda, bukan berarti kejadian itu tidak ada,” katanya seperti dikutip Reuters.

Baca juga: PM Selandia Baru mengaku 'ngeri' dengan kematian George Floyd

Selain Twitter, atlet berusia 22 tahun tersebut juga meluncurkan protes melalui media sosial lainnya, yakni Facebook.

Pada laman Facebook-nya itu, dia mengunggah foto George Floyd dengan menambah tagar “keadilan untuk Floyd” pada kutipannya.

Tak hanya Osaka, beberapa atlet lainnya juga mengecam tindakan keji yang dilakukan oleh anggota polisi kulit putih tersebut, diantaranya legenda basket Michael Jordan dan juara Formula Satu Lewis Hamilton.

Baca juga: Sepakbola hingga NBA, dunia olahraga unjuk solidaritas George Floyd

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020