Era baru

Bak khafilah yang terus melaju tanpa menghiraukan gonggongan para perisak, Curry terus mencatatkan namanya dengan tinta emas dalam sejarah NBA.

Hingga 2020, tiga cincin juara NBA sudah dimilikinya ditambah dua trofi MVP NBA musim 2015 dan 2016.

Tapi para perisak terus menggonggong, besar kemungkinan karena Curry dan permainannya yang mengandalkan tembakan jarak jauh tak masuk dalam selera mereka.

Curry memang jauh dari gambaran penggemar basket kebanyakan tentang sosok superstar. Tembakan jarak jauh kerap kali hanya menjadi sebuah pertunjukan ketika paruh waktu pertandingan, di mana seorang penonton mencoba peruntungannya dengan melempar bola dari tengah lapangan untuk iming-iming hadiah besar.

Baca juga: Dokumenter Michael Jordan "Last Dance" digemari pemirsa

Superstar di NBA lebih identik dengan aksi-aksi dunk, blok atau setidaknya dribel disertai ankle-breaker alias gerakan untuk membuat lawan pemain bertahan terjatuh hingga terduduk.

Aksi memukau lainnya kerap disebut dengan posterize. Posterize merujuk pada aksi seorang pemain menghempaskan dunk hingga membuat badannya menutupi wajah pemain lawan yang berusaha melakukan blok dalam foto maupun tayangan yang merekam adegan tersebut.

Salah satu pebasket yang gemar melakukan posterize adalah Michael Jordan, yang juga kesohor dalam foto aksinya kala melakukan lompatan jarak jauh untuk mencetak dunk.

Gerakan berjuluk "Air Walk" itu kemudian melebur ke dalam nama Jordan menjadi "Air Jordan" yang belakangan terlahir kembali sebagai submerek sepatu di bawah pabrikan Nike, yang logonya tidak lain dan tidak bukan adalah siluet aksi Jordan sendiri.

Tapi, di antara semua aksi Jordan, penggemar basket terkadang lupa bahwa ia pernah menjadi salah satu pemegang rekor tripoin terbanyak dalam satu gim final NBA.

Tepat 26 tahun sebelum rekor itu dikuasai sendirian oleh Curry, Jordan melesakkan enam tripoin dalam gim pertama final NBA 1992 Chicago Bulls kontra Portland Trail Blazers.

Baca juga: Sepatu Michael Jordan musim debut laku dilelang Rp8,2 miliar

Nyatanya, apa yang dilakukan Warriors dan Curry membuat tim-tim lain ikut menguatkan sektor tembakan jarak jauh mereka.

Laiknya bola basket, olahraga itu sendiri bulat dan akan terus berputar selama ada yang memainkan. Mengalahkan lawan dengan mengandalkan fisik maupun menang memanfaatkan akurasi tembakan jarak jauh hanya soal cara.

Entah tembakan jarak jauh ala Curry, maupun aksi menawan di muka keranjang, para pelaku basket akan menemukan cara untuk meraih kemenangan demi mengangkat trofi yang didambakan.

Baca juga: Jordan tandai musim debut dengan menangi NBA Rookie of The Year
Baca juga: Hari ini Knicks juara NBA, lantas berpuasa hampir lima dasawarsa

Baca juga: Ketika Sang Raja LeBron James rengkuh gelar MVP NBA perdananya
Baca juga: Kobe Bryant dan MVP NBA yang dimenanginya 12 tahun lalu

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020