Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal menjelang Lebaran akan naik 160 persen atau mencapai Rp54,2 triliun dibanding kebutuhan pada hari-hari biasa.

Deputi Gubernur BI S Budi Rochadi, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, mengatakan uang kartal tersebut terdiri dari pecahan besar sejumlah Rp49,5 triliun dan pecahan kecil sebesar Rp4,7 triliun.

Uang pecahan besar ini terdiri dari Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000, sedangkan uang pecahan kecil yakni pecahan di bawah Rp20.000.

Menurut Budi Rochadi, menghadapi peningkatan permintaan uang ini, bank sentral telah menyediakan uang kartal dan giral mencapai Rp150,8 triliun atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp76 triliun.

"Meningkatnya penyediaan ini karena ada uang pecahan baru (Rp2.000) yang menjadi primadona masyarakat," katanya.

Bahkan, Budi Rochadi menyebutkan BI menyediakan uang pecahan Rp2.000 ini mencapai Rp1,8 triliun dari total pecahan kecil Rp4,7 triliun.

Dengan meningkatnya permintaan ini, BI meminta Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) bekerja hingga kapasitas maksimal.

"Peruri telah menggunakan kapasitas maksimal Rp600 juta, sehingga pegawai Peruri harus bekerja lembur untuk memenuhi kebutuhan uang untuk menghadapi Lebaran ini," katanya.

Sedangkan untuk pendistribusian dilakukan melalui kantor BI dan perwakilannya di seluruh Indonesia, bank umum dan mobil kas BI keliling.

"Untuk mobil kas keliling yang biasanya modal Rp300 juta per hari akan meningkat sekitar Rp500 hingga Rp700 juta di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), sedangkan di luar Jabodetabek hingga Rp1 miliar," katanya.

Sementara untuk kebutuhan kantor perwakilan di daerah tergantung dari tingkat permintaan daerah tersebut, kata Budi Rochadi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009