Jakarta (ANTARA) - Bus yang membawa tim sepak bola Benfica dilempari batu sehingga memecahkan kaca dan melukai dua pemain, setelah mereka memainkan pertandingan pertama sejak virus corona menghentikan musim kompetisi, kata klub sepak bola Benfica dalam pernyataannya, Kamis setempat.

Gelandang asal Jerman Julian Weigl (24), dan pemain sayap asal Serbia Andrija Zivkovic (23), terkena pecahan dan dibawa ke Rumah Sakit da Luz di Lisabon sebagai tindakan pencegahan, kata Benfica.

Serangan di jalan raya utama antara Stadion Estadio da Luz dan tempat pelatihan itu menyusul pertandingan pertama Benfica dalam tiga bulan terakhir setelah musim kompetisi terganggu pandemi COVID-19.

Baca juga: Benfica kembali bermain imbang

"Sport Lisboa dan Benfica mengecam dan menyesalkan tindak kriminal pelemparan batu ke bus yang pemainnya menjadi korban," tulis pernyataan tersebut yang dikutip Reuters, Jumat.

"Kami menjamin kerjasama sepenuhnya dengan pihak berwenang yang kami minta upaya terbesarnya untuk mengidentifikasi para penjahat yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini."

Juara Liga Portugal Benfica kehilangan peluang untuk unggul di puncak klasemen dari rivalnya Porto setelah ditahan imbang 0-0 oleh Tondela. Kedua tim teratas tersebut sekarang sama-sama mengumpulkan 60 poin dengan sembilan putaran pertandingan tersisa.

Fans berkumpul di luar gerbang stadion Benfica di Lisabon untuk mendukung tim tersebut karena larangan yang diterapkan akibat wabah virus corona membuat mereka tidak bisa memasuki arena.

Baca juga: 10 stadion lolos uji kelaikan untuk gelar kelanjutan Liga Portugal
Baca juga: Gelandang Benfica David Tavares positif COVID-19

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020