Vilnius (ANTARA News) - Parlemen Lithuania, Kamis, menolak dilakukannya penyelidikan terhadap laporan AS bahwa negara itu telah menampung sebuah penjara CIA untuk para tersangka al Qaida.

ABC News melaporkan pada Agustus bahwa Lithuania adalah negara Eropa ketiga setelah Polandia dan Romania yang telah memberi Badan Intelijen Pusat (CIA) fasilitas untuk menahan dan, mungkin, menginterogasi tersangka.

"Komisi itu menyimpulkan bahwa tidak ada informasi faktual, yang mengkofirmasi sedikitnya sebagian tuduhan media tersebut, dan juga, bahwa tidak ada dasarnya untuk melakukan penyelidikan baru," komisi parlemen mengenai keamanan dan pertahanan serta urusan luar negeri menyatakan dalam satu pernyataan.

Presiden Dalia Grybauskaite mengatakan dalam kunjungan ke Brussels belum lama ini bahwa ia tidak memiliki informasi mengenai penjara rahasia tapi bahwa Lithuania akan menyelidikinya.

Arvydas Anusauskan, ketua komisi keamanan dan pertahanan, mengatakan kepada Reuters, komisi tersebut telah minta ABC untuk memberikan informasi mengenai yang diduga penjaga itu tapi bahwa wartawanya telah menolak untuk mengungkapkan sumbernya.

"Kami dapat kembali membicarakan masalah itu jika kami menerima informasi baru atau kendaan sekitar baru tampak," kata Anusauskas.

Washington Post melaporkan untuk pertama kali pada 2005, dengan mengutip sumber CIA yang tak disebutkan namanya, penjara CIA ada di Eropa sebagi bagian dari "perang melawan teror"-nya mantan presiden AS George W. Bush segera sesudah serangan 11 September 2001.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009