Tangerang (ANTARA News) - Rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi puluhan korban bencana Situ Gintung, Cirendue, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, belum jelas kapan akan direalisasikan.

"Hingga kini belum ada kejelasan pembangunan rusunawa bagi korban Situ Gintung," ujar Wakil Ketua Penanggulan Korban Situ Gintung, Ahadi di Tangerang, Selasa.

Menurut pria yang juga Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Kota Tangsel itu, lahan seluas 3,5 hektar untuk lokasi pembangunan rusunawa bagi korban Situ Gintung yang disediakan pemerintah daerah setempat masih kosong.

Padahal, kata Ahadi, sebelumnya pemerintah menjanjikan membangun rusunawa bagi korban Situ Gintung pada Oktober 2009 dan ditempati pada bulan Desember 2009.

Rusunawa yang dibangun diatas lahan seluas 3,5 hektar di Jalan Aster, Serua, Ciputat, Tangsel itu dibangun dengan anggaran sebesar RP5 milliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Dana pembangunan rusunawa semuanya dari pemerintah pusat, kita hanya menyediakan lahan dari rencana pembangunan rusunawa bagi korban bencana Situ Gintung," kata Ahadi.

Ahadi menjelaskan, pihaknya tidak bisa berbuat apapun untuk menempatkan korban Situ Gintung di tempat yang layak.

Selama ini seluruh korban bencana masih menempati relokasi Kertamukti I dan II, Ciputat, Tangsel hingga menunggu rusunawa tersebut dibangun.

Pemerintah daerah mengharapkan pemerintah pusat untuk segera membangun rusunawa bagi korban bencana Situ Gintung, karena korban Situ Gintung sudah tidak lagi betah untuk bertahan di tempat penampungan sementara.

Dia mengaku, pemerintah daerah sampai saat ini masih menyimpan dana sumbangan dari pemerintah pusat maupun para donatur bagi korban Situ Gintung.

"Dana tersebut akan kita kucurkan kepada warga Situ Gintung secara bertahap, jika rusunawa tersebut telah selesai dibangun,"kata Ahadi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009