Pada tanaman, penerapan kultur jaringan bertujuan untuk membuat jaringan tanaman yang ada menjadi tanaman-tanaman kecil, tapi memiliki sifat sama dengan induknya.
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian membeberkan sejumlah keuntungan dari penerapan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman.

Peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Balitbangtan Amalia menjelaskan kultur jaringan merupakan sebuah metode budidaya sekelompok sel yang terdapat dalam makhluk hidup yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama.

"Pada tanaman, penerapan kultur jaringan bertujuan untuk membuat jaringan tanaman yang ada menjadi tanaman-tanaman kecil, tapi memiliki sifat sama dengan induknya," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Balitbangtan kembangkan varietas krisan pot di Sumbar

Amalia merinci ada banyak kelebihan kultur jaringan di antaranya dapat melestarikan sifat dari tanaman induk, mampu menghasilkan jenis tanaman dengan sifat yang dimilikinya sama.

Kemudian, dapat menciptakan jenis tanaman baru dengan jumlah banyak pada waktu yang relatif singkat, dan bisa tercipta tanaman yang terbebas dari virus.

"Kultur jaringan juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan plasma nutfah," katanya.

Baca juga: Mentan ajak peternak dan petani Lampung berkreasi serta berinovasi

Melalui kultur jaringan, juga dapat tercipta varietas baru dengan cara merekayasa genetika sel-sel yang telah direkayasa dan dikembangkan dengan cara kultur jaringan dan dijadikan tanaman baru dengan lengkap, selain itu, penerapannya dapat dilakukan tanpa tergantung musim.

"Dengan mengetahui manfaat tersebut, masyarakat yang ingin menerapkan kultur jaringan pada tanaman dapat mencobanya," katanya.

Menurut dia, beberapa teknologi kultur jaringan jika digunakan secara optimal, akan dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Baca juga: Balitbangtan siap massalkan delapan varietas unggul anggrek

Karena kultur jaringan juga memiliki peranan penting dalam pengembangan bahan tanam yang memiliki sifat ekologis kuat dan propagasi masa, lanjutnya, hal ini dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah dalam pertanian misalnya masalah penanaman musim.

"Pengendalian hama, penambahan proses pemupukan dan beberapa praktek dalam bidang pertanian lainnya ternyata tidak cukup untuk membangun ekonomi pertanian yang berkelanjutan, sehingga digunakanlah kultur jaringan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menambahkan Indonesia dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang melimpah menjadi potensi besar bagi bangsa sebagai pendukung ketahanan pangan.

Baca juga: Balitbangtan temukan khasiat kulit ari kacang tanah untuk kesehatan

Metode perbanyakan kultur jaringan tanaman, lanjutnya, dapat menjadi salah satu teknologi yang prospektif dikembangkan di dalam mengelola keanekaragaman hayati Indonesia.

"Penguasaan teknologi kultur jaringan ini merupakan salah satu cara untuk memperbanyak dan akhirnya untuk mengkomersialkan tanaman tertentu," katanya.

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020