Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah kembali akan menjual surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara melalui lelang untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2009 pada 27 Oktober 2009.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyebutkan, tiga seri SBSN yang akan dilelang itu adalah seri IFR0003, IFR0004, dan IFR0005.

"Seri IFR0003 dan IFR0004 merupakan seri yang telah dilelang pada tanggal 13 Oktober 2009, di mana semua penawaran yang masuk dinyatakan tidak ada yang dimenangkan," katanya.

Saat itu, penawaran yang masuk untuk IFR0003 sebesar Rp1,47 triliun, sementara untuk IFR0004 sebesar Rp3,51 triliun sehingga total penawaran mencapai lebih dari Rp5 triliun.

"Yield" atau imbalan terendah yang masuk untuk IFR0003 sebesar 9,75 persen, sementara tertinggi sebesar 11,5 persen. Sedangkan "yield" terendah untuk IFR0004 sebesar 10,5 persen dan tertinggi sebesar 12,0 persen.

Ia mengatakan, paling tidak ada tiga alasan atau pertimbangan tidak ada penawaran yang dimenangkan oleh pemerintah pada lelang SBSN pada 13 Oktober lalu.

"`Yield` yang ditawarkan ternyata lebih besar dari perkiraan pemerintah. Perkiraan `owner` (pemilik) lebih rendah dari 9,75 persen dan 10,5 persen," kata Rahmat.

Selain itu, pemerintah juga masih memiliki berbagai instrumen yang lebih efisien biayanya dengan profil dan risiko yang lebih rendah.

"Pertimbangan lain adalah bahwa realisasi penerbitan surat utang negara hingga saat ini sudah mencapai 92 persen sehingga peluang memenuhi target pembiayaan APBN 2009 akan terpenuhi," kata Rahmat.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009