Yang belum tersalurkan itu salah satunya karena penerima sudah meninggal atau pindah tempat
Jakarta (ANTARA) - Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menyampaikan bahwa dana tunai untuk program dana bansos ke masyarakat tersalurkan dengan baik.

"Saat ini, proses penyaluran bantuan sosial tunai (BST) untuk Tahap I dan II sudah berjalan dengan baik. Dan kini masuk finalisasi untuk Tahap III. Kunci utama adalah koordinasi, kami terus koordinasi dengan PT Pos Indonesia dan Kemensos," ujar Direktur Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa pihaknya berupaya secepat mungkin untuk menyalurkan dana bansos sehingga mampu mengurangi beban ekonomi di masyarakat.

"Kami diharapkan secepatnya menyalurkannya. Bahkan, Sabtu kami juga menyalurkannya," ucapnya.

Ia mengemukakan target penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 9,997 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan telah tersalurkan sekitar 98 persen senilai Rp21,57 triliun.

"Yang belum tersalurkan itu salah satunya karena penerima sudah meninggal atau pindah tempat," katanya.

Ia menambahkan, untuk program penyaluran bansos berupa sembako, hingga saat ini sudah mencapai 91 persen atau 17,47 juta KPM, dengan target keseluruhan sebanyak 19,47 juta KPM dengan anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp18 triliun.

"Masih ada tersisa sedikit, secara keselur uhan kita sudah maksimal," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Ihwan Sutardiyanta mengatakan bantuan yang belum tersalurkan itu mayoritas masuk dalam klaster tiga, yakni untuk daerah 3T (terluar, terpencil, dan terdepan).

Ia menambahkan, pihaknya bersama Bank Himbara telah meyalurkan BST Kementerian Sosial kepada KPM dalam tiga tahap yakni pada bulan April, Mei, dan Juni 2020, dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KPM kepada sebanyak 9 juta KPM.

"Untuk proses penyaluran di daerah 3T, akan dibayarkan sekaligus untuk tiga tahap. Hal ini dimaksudkan agar proses salur lebih efektif, memudahkan dan meringankan KPM untuk menghindari timbulnya ongkos dan waktu berangkat dan pergi dari rumah ke lokasi distribusi BST," paparnya.

Baca juga: OJK dorong percepatan pemberian stimulus modal kerja
Baca juga: Pemerintah tempatkan dana di bank, Himbara yakin diserap sektor riil

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020