Batam (ANTARA News) - Belasan keluarga korban KM Dumai Express yang tenggelam di Perairan Karimun kecewa karena Pemerintah Kota Batam belum juga mengangkut jenazah korban yang masih berada di Tanjung Balai Karimun.

"Kami sangat kecewa, padahal Pemkot Batam datang dari Karimun menggunakan kapal besar. Kenapa yang diangkut hanya satu orang. Pegawainya saja," kata Sutrisno, Senin.

Sunarti, adik Sutrisno, meninggal duni dalam kecelakaan yang merenggut sedikitnya 27 nyawa itu dan dia mengenali jenazah Sunarti dari foto yang dimuat di harian lokal Batam.

"Ini adik saya. Saya tahu betul," katanya sambil menunjuk foto dalam koran dengan mata merah.

Ia mengatakan seharusnya, pemerintah kota membawa seluruh jenazah yang berhasil diidentifikasi, tidak hanya PNS.

"Kapal itu kan besar, bisa memuat belasan mayat," kata dia.

Di tempat yang sama, Iis juga mengeluhkan sikap Pemkot Batam yang disebutnya egois.

"Ada banyak mayat di sana. Kenapa yang dibawa hanya satu orang dengan kapal besar itu. Apa karena kami bukan siapa-siapa, sedangkan dia itu PNS?" kata Iis.

Tante Iis, Adlis Syara (65), teridentifikasi sebagai korban meninggal dalam Dumai Express yang karam Minggu (22/11) pagi.

Ia mengenali Adlis dalam pemberitaan Metro TV yang menyorot jenazah. "Saya yakin itu tante saya. Dia pakai gelang yang bertuliskan namanya," kata Iis.

Ia mengatakan ingin menjemput jenazah tantenya yang terkapar di RSUD karimun, namun seluruh pelayaran dihentikan akibat cuaca buruk.

"Itu ah yang saya kecewakan. Saya ingin ambil sendiri, tidak bisa. Tapi kok ada kapal dari sana, hanya bawa satu mayat," kata dia.

Senada dengan Iis, warga Dapur 12, Deden juga mengeluhkan tindakan pemerintah, yang mendulukan PNS.

"Kita ini orang miskin, justru kita yang butuh bantuan. Bagaimana caranya mengangkut mayat dari Karimun," kata Deden.

Deden kehilangan dua keponakannya Yahya (5) dan Sahla (4). Sementara adiknya, ibu Yahya dan Sahla selamat bersama putri bungsunya yang baru berumur tiga bulan.

"Adik saya telepon, minta bantuan untuk jenazah Yahya dan Sahla, tapi bagaimana caranya," kata dia.

Seharusnya, kata dia, Pemkot Batam lebih peka, dengan para korban yang berasal dari Batam dan tidak hanya mengutamakan pejabat pemerintah.

Kapal Dumai Express 10 kandas di Perairan Karimun, setelah dihantam ombak yang membuat badan kapal bocor. Hingga berita ini diturunkan diumumkan, 27 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan itu. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009