Karimun, Kepri (ANTARA News) - Hingga Rabu pukul 19.30 WIB, tujuh lagi jenazah penumpang korban dari MV Dumai Express 10 ditemukan tim SAR di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Temuan itu meningkatkan jumlah korban meninggal pada kecelakaan laut pada Minggu (22/11) menjadi 34 orang dari sebelumnya 27 orang.

Di Rumah Sakit Umum Daerah Karimun, dari tujuh mayat tersebut identitas enam di antaranya telah diketahui berdasarkan pada keterangan dari anggota keluarga mengenai ciri-ciri spesifik korban.

Jenazah yang telah dikenali meliputi Ananda Syahdu Maharani ( (2,6), Revalina Andri Suci (3.2), M Hafis Ariyadi Harahap (3,6), Nur Asmi (49), Ponimin (30), Herry Hidayat (kemungkinan anak buah kapal), sedang jatidiri satu jenazah perempuan belum dapat dipastikan.

Ananda Syahdu Maharani adalah anak Bram Wijatmiko, kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam yang juga tewas dalam kecelakaan tersebut.

Jasad Bram dibawa ke Batam Senin pagi dan telah dimakamkan di Pekanbaru.

Adapun M Hafiz Ariyadi Harahap adalah kakak dari bayi Sri Ramadani Harahap yang juga menjadi korban dan jenazahnya telah dimakamkan di kompleks pekuburan Bukit Senang, Tanjung Balai Karimun.

Nur Asmi adalah warga asal Durian Kamang, Agam, Bukittinggi, Sumatra Barat, sedang Hery Hidayat kemungkinan adalah anak buah kapal.

``Kapal terakhir yang mengevakuasi pada hari ini jenazah adalah KRI Kelabang yang menemukan dua mayat,`` kata Koordinator tim SAR, Letkol (P) Edwin, di Tanjung Balai Karimun.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Karimun itu mengatakan, ketujuh mayat itu dievakuasi Kapal Republik Indonesia (KRI) Kelabang dua orang, serta masing-masing satu oleh KRI Pati Unus, Kapal Patroli Keamanan Laut Mandah, Patkamla Hiu, kapal Bakorkamla dan kapal nelayan.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009