Jakarta (ANTARA News) - Tim 9 atau inisiator Hak Angket kasus dana talangan Bank Century masih tetap ingin bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, M Jusuf Kalla dan Hasyim Muzadi.

"Tim 9 tetap ingin bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Wapres M Jusuf Kalla dan Ketua PBNU Hasyim Muzadi," kata anggota Tim 9 Maruarar Sirait di Jakarta, Jumat malam.

Maruarar menjelaskan sebelumnya Tim 9 telah menemui beberapa tokoh masyarakat seperti mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ustad Hilmi, Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan beberapa media cetak.

Menurut Maruarar, apa yang dilakukan Tim 9 adalah sebuah gerakan safari kebenaran. Ia mengakui Tim 9 terdiri atas tokoh-tokoh muda yang masih perlu dukungan dan bimbingan tokoh nasional.

"Kepada Presiden SBY kita ingin pertanyakan soal Perpu Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK)," katanya.

Sementara ketika ditanyakan siapa saja yang akan dipanggil oleh Pansus Hak Angket, Maruarar menegaskan, Pansus Hak Angket akan bersikap profesional dan hanya memanggil orang-orang yang benar-benar mengerti dan terkait kasus Bank Century.

"Mantan kabareskrim Susno Duadji, mantan Wapres Jusuf Kalla, Wapres Boediono, Menkeu Sri Mulyani. Biar masalahnya jadi terang benderang seperti yang selalu dikatakan Presiden Yudhoyono," kata Maruarar menjelaskan kemungkinan nama-nama yang akan dipanggil.

Namun Maruarar menegaskan untuk nama-nama yang akan dipanggil pansus Hak Angkat baru akan diputuskan pada rapat Senin (14/12).

Yang jelas, tambahnya, pansus berjanji akan bersikap profesional. Karena itu, tambahnya, pansus juga merencanakan adanya staf ahli untuk membantu. Staf ahli yang diperlukan antara lain bidang hukum, informasi teknologi, audit khusus investigasi dan sebagainya.

"Harus sangat profesional di bidangnya dan kredibel," kata Maruarar.

Sementara ketika ditanyakan apakah perlu Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani nonaktif, Maruarar mengatakan, hal itu disesuaikan dengan perkembangan yang aja. "Yaa kita lihat perkembangannya saja," katanya.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009