Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Pemerintah DKI menegaskan tidak pernah memberikan izin mendirikan bangunan tambahan di pasar Tanah Abang yang Kamis pagi tadi runtuh menewaskan dua orang dan melukai beberapa orang lainnya.

"Yang pasti pemilik bangunan harusnya tahu persis kalau penambahan bangunan harus ada izin. Sekarang kami akan menyetop seluruh kegiatan kecuali evaluasi, besok disegel," kata Kepala Dinas P2B DKI Hari Sasongko, Rabu, merujuk bangunan berbentuk persegi berukuran 6,3 kali 3 meter kali 3 meter yang akan digunakan sebagai toilet dan kios tambahan di lokasi parkir gedung utama itu.

Dari delapan bangunan tambahan yang disambungkan ke lantai tiga tersebut, satu bangunan mengalami kegagalan sambungan yang mengakibatkan robohnya bangunan tersebut dan menimpa pekerja konstruksi dan pedagang kaki lima maupun pejalan kaki di bawahnya.

Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hamidin mengatakan pemilik bangunan bisa diajukan ke pengadilan, berdasarkan pasal 359 KUHP yakni kelalaian yang menyebabkan matinya orang lain.

"Sanksinya hingga 5 tahun penjara," tegasnya di lokasi.

Korban runtuhnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat ini, total 14 orang dengan rincian dua orang tewas (sebelumnya diberitakan tiga orang) dan 12 sisanya luka berat dan ringan, kata Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni.

Sylviana mengatakan dua korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk segera diserahkan ke keluarga masing-masing, sementara korban lainnya dibawa ke tiga rumah sakit yakni RS Tarakan, RS Jakarta dan RSAL Minto Hardjo.

"Di RS Tarakan, ada empat orang, satu sudah pulang. RS Jakarta ada empat orang masih dalam kondisi kritis, dan RSAL ada empat orang empat orang tiga diantaranya sudah pulang dan satu masih rawat inap karena retak di kaki kiri," papar Sylviana di Balaikota Jakarta, Rabu.

Dua korban meninggal adalah Hamid dan Iwan yang menurut Sylvi jenazahnya telah diserahkan ke keluarga masing-masing.

Sedangkan korban luka-luka yang didata Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI adalah Agus satria, Dwi, Saryani, Ridwan Endang, M Heri, Santoso, Abdul Wafid, Agung, Amin, Agus Supriyanto (30) dari Pati Jawa Tengah, Imam Hanafi (32) asal Purwodadi dan Bidin (30) dari Pandeglang.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Pemadam Kebakaran DKI Frans Hodden menyebutkan kemungkinan bertambahnya korban karena diduga beberapa orang masih tertimbun reruntuhan dan belum dievakuasi.

"Kami masih terus melakukan evakuasi hingga selesai nanti," katanya dan menambahkan diperkirakan hari Rabu akan selesai proses evakuasi tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009