Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Golkar, Markus Nali, berharap bahwa lanjutan Rapat Paripurna mengenai penetapan kesimpulan laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century di hari kedua padaRabu ini harus lebih demokratis.

"Jika pada hari pertama kemarin masih terjadi ketuk palu ala Marzuki Alie, pasti akan mendapat perlawanan.Kalau dia bikin seperti kemarin, kita lawan,"ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, beberapa saat sebelum paripurna dimulai.

Markus Nali merupakan anggota DPR RI yang termasuk paling banyak mendapat sorotan publik, karena melemparsatu benda di hadapan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, beberapa saat setelah pimpinan sidang itu mengetuk palu tanda sidang usai, meskipun masih banyak anggotanya masih ingin mengajukan pendapat melalui interupsi.

"Jelas kemarin perjalanan rapat tidak demokratis. Kita takut bangsa ini ada diktator lagi. Makanya kami ingin arah perjalanan demokrasi harus kepada kepentingan rakyat," ujarnya.

Menjawab pertanyaan tentang Marzuki Alie yang akan memimpin lagi lanjutan sidang paripurna hari Rabu ini, ia mengatakan, itu sah-sah saja.

"Itu diatur dalam undang-undang, makanya dia harus memimpin rapat itu dengan baik," ujarnya.

Mengenai tudingan dirinya melempar sesuatu bendake Marzuki Alie pada paripurna hari pertama, Markus Nali membantahnya.

"Saya tidak melempar, hanya membanting ke bawah air yang saya pegang, karena kesal," jelasnya.

Namun, ia bersikeras, apa pun yang terjadi, dirinya tidak takut.

"Demi demokrasi, silahkan saja," ujarnya, menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan dia diminta diusut lebih lanjut oleh Marzuki Alie.

Markus Nali juga mengharapkan teman-temannya di Fraksi Partai Demokrat (FPD) segera membuat langkah strategis untuk meninjau kembali posisi Marzuki Alie sebagai pimpinan DPR RI.
(T.M36/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010