Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menegaskan, dirinya tidak mau lari tanggung jawab, meskipun ada sebagian pihak yang menyarankan agar dirinya mundur dari jabatannya.

"Kalau tuntutan agar saya mundur dipenuhi, maka saya aka tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang lari dari tanggung jawab" kata Wapres Boediono dalam keterangan pers di Istana Wapres Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dikemukakan untuk menanggapi hasil akhir Pansus DPR RI Bank Century, acara itu juga dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa serta Menkeu Sri Mulyani.

Menurut Wapres, dirinya sadar bahwa jabatan yang diemban merupakan jabatan politis dan karenanya dirinya harus siap setiap saat menghadapi tantangan politik.

Dikataka pula bahwa apabila dirinya mengundurkan diri dari jabatan maka akan melecehkan kepercayaan presiden sehingga tidak ingin meninggalkan beliau.

"Namun demikian penegasan itu semua tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa saya sebagai wapres tidak dapat diberhentikan di tengah jalan" katanya.

Namun, kata Boediono, bila mayoritas wakil rakyat di MPR menghendaki dan bila semua ketentuan UUD dan peraturan perundangan lainnya terpenuhi, apapun keputusan akhir MPR akan dipatuhi.

"Marilah kita jaga aga demokrasi kita berkembang dengan maju," katanya.

Wapres juga minta untuk bersama-sama menjaga azas utama kehormatan terhadap hak azai manusia dengan memenuhi azas praduga tak bersalah.

Boediono juga mengajak agar tidak menjadikan demokrasi Indonesia jadi arena adu massa dan adu kekuatan dana.

"Hanya dengan itu kita bisa bekerja sama untuk masa depan Indonesia yang maju," katanya.
(L. A025/A041/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010