membantu menstimulasi ekonomi nasional dan semakin meningkatkan tingkat inklusi keuangan dan akses pendanaan bagi masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pembiayaan berbasis digital Akulaku Finance mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan nasional dengan berpartisipasi dalam pameran virtual Bulan Inklusi Keuangan atau BIK 2020 yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari 5 Oktober hingga 3 November 2020.

"Kami berharap usaha kampanye dan kolaborasi dari 300 lembaga jasa keuangan dalam BIK 2020, dapat membantu menstimulasi ekonomi nasional dan semakin meningkatkan tingkat inklusi keuangan dan akses pendanaan bagi masyarakat Indonesia," kata Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Indeks inklusi keuangan diharapkan meningkat sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) awal tahun ini dari 76 persen menjadi di atas 90 persen dalam waktu tiga tahun ke depan.

Efrinal menuturkan pihaknya mencoba bergerak seiring dengan upaya pemerintah menaikkan indeks inklusi keuangan nasional diantaranya
​​​dengan menyiapkan program-program webinar edukatif mengenai inklusi keuangan, dan juga menawarkan berbagai promo pembiayaan yang dilakukan dengan konsep tanpa kontak fisik dan tanpa uang tunai.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai layanan keuangan inklusif di ekosistem Akulaku, lanjut Efrinal, dapat langsung mengunjungi situs www.bik2020.id, masuk ke fitur BIK Expo, dan mencari stan virtual dari Akulaku Finance di klaster pembiayaan 2 dan penjaminan.

Ia pun mengundang masyarakat untuk mencoba layanan digital pembiayaan Akulaku Finance selama masa partisipasi pihaknya dalam BIK 2020 sebulan ke depan.

"Akulaku Finance secara konsisten dan terus menerus akan tetap fokus dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat hingga pasca berakhirnya BIK 2020 pada 3 November 2020 melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan kolaborasi dengan berbagai pelaku sektor industri keuangan," ujar Efrinal.

OJK menyebutkan inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi jitu untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

Inklusi keuangan mempunyai peranan krusial khususnya dengan mempercepat akselerasi pemberian modal kerja kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan kegiatan usahanya.

Sebelumnya, Akulaku juga mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui restrukturisasi pembiayaan kepada nasabah terdampak pandemi sebagaimana arahan OJK.

Hingga Juli 2020, Akulaku Finance diketahui telah merestrukturisasi 13.876 debitur dengan total pinjaman mencapai Rp47,3 miliar. Dengan angka itu, secara keseluruhan nasabah yang mengajukan keringanan mencapai 36.478 nasabah.


Baca juga: Kemenko Perekonomian harapkan indeks inklusi keuangan terus meningkat
Baca juga: OJK paparkan pentingnya inklusi keuangan, percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: OJK dorong mahasiswa tingkatkan inklusi dan literasi keuangan nasional

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020