Denpasar (ANTARA) - Peranserta pria dalam menyukseskan program Keluarga Berencana (akseptor KB) di Bali setiap tahun meningkat, sehingga mampu mewujudkan kesetaraan gender, kata Kepala BKKBN Provinsi Bali I Ketut Sutjipta.

"Peranserta pria menyukseskan program KB yang semakin baik itu diharapkan dapat merealisasi komitmen dan rencana aksi IcPD 1994 DI Cairo," ujarnya di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, pencapaian peserta KB baru pria dengan menjalani operasi vasektomi maupun menggunakan kondum selama 2009 tercatat 5.544 orang atau 8,70 persen dari pencapaian akseptor baru sebanyak 63.713 peserta.

"Meskipun masih relatif kecil, namun tergolong sangat baik, jika dibanding dengan prevalensi peserta KB aktif pria yang hanya mencapai tiga persen," tutur Ketut Sutjipta.

Sasaran pria ber-KB dalam 2009 sebanyak 8.198 orang, sehingga baru terealisasi 67,63 persen. Target yang dipsang cukup tinggi jika dibanding 2008 yang dicapai 211 orang atau 135,26 persen dari sasaran hanya 156 orang.

Ketut sutjipta menjelaskan, pria ber-KB pencapaian tertinggi diraih Kabupaten Bangli dengan pencapaian 400 persen, menyusul Tabanan 180 persen dan Buleleng 178,33 persen.

"Kami mempunyai komitmen kerja program (KKP) untuk mengajak pria ber-KB sebanyak mungkin dalam 2010, sebagai upaya meraih kembali kesuksesan KB sistem banjar di Pulau Dewata," harap Ketut sutjipta.

Sasaran vasektomi 2010 diharapkan bisa melebihi dari realisasi pencapaian 2009 sebanyak 5.544 orang, mengingat telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Bangli I Made Gianyar yang menjadi akseptor KB pria, setelah menjalani medis operasi pria (MOP).

Contoh dan keteladanan seorang wakil bupati Bangli dan tokoh masyarakat lainnya diharapkan mampu mendorong kesadaran ratusan ribu pria-pria lainnya di Bali dalam menyukseskan program KB, dengan harapan tidak lagi menyerahkan urusan KB begitu saja kepada sang istri, ujar Ketut Sutjipta.
(T.I006/S016/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010