Denpasar (ANTARA News) - Perupa asal Jerman, Adi Bachmann, yang telah lama bermukim di Bali akan memamerkan 40 dari 65 karya seni patung modernnya, dalam pameran seni bertajuk "People et cetera", di Pusat Budaya ARMA, Ubud, Bali, pada medio Juli 2010.

"Dalam pameran saya nanti, yang sebetulnya telah dibuka secara kecil-kecilan pada akhir Februari lalu, patung-patung yang dipamerkan dibedakan dalam ranah ide dan bentuk. Kebanyakan dibuat dari semen dengan paduan warna-warni cerah dan sangat intensif," katanya, kepada ANTARA News, di Denpasar, Rabu.

Pameran seni patung modern Bachmann yang menikahi perempuan Bali, Komang Sarining, ini dimungkinkan karena dia berkolaborasi dengan seniman sekaligus pemilik Pusat Budaya ARMA, Agung Rai.

Menurut dia, di seluruh dunia dalam 15 tahun terakhir, seni patung dan produk kesenian ini telah ditempatkan di dalam komunitas dengan identitas "Taman Patung". Patung buatan manusia di dalam lingkungan alami menghadirkan tema kuno "Manusia dan Alam", dan "Manusia versus Alam".

"Anda bisa temui taman-taman ini di Australia, Swiss, Finlandia, Swedia, Denmark, dan banyak lagi negara lain. Banyak juga Musium Seni Visual memajang patung-patung ini di ruang terbuka mereka," katanya.

Dalam pameran ini, katanya, akan disajikan penataan patung secara tunggal dan kelompok, semisal ular menari, bola dunia yang diletakkan di puncak piramid, patung Buddha yang bersantai dan dijaga dua patung pinguin seukuran asli, dan masih banyak lagi yang lain.

Ada juga "Mimpi Seram Artis", yang merupakan perwakilan dari masa-masa berbeda dan wilayah geografis berbeda dalam peradaban manusia. Semuanya dikumpulkan dalam Konferensi Pemanasan Global 2020 di Ubud, Bali, yang ironis.

Selain itu, masih ada penataan tiga patung perempuan yang memberi impresi saling bertanya satu sama lain. Ungkapan bahasa Inggris: "Semua orang ingin bangkit tetapi tidak semuanya sukses", diwakili dalam satu penataan patung yang mengharuskan penikmat seni naik melalui tangga untuk menyaksikan ide ini.

"Mengapa saya namakan pameran ini `People et cetera`? Penataan patung dan sebagainya dalam pameran ini mewakili diri, impian, ketakutan, dan pengalaman pribadi saya. Saya proyeksikan semuanya dalam tingkatan lebih tinggi, dari `saya` menjadi `kita`, dari `saya` sebagai obyek kepada `masyarakat` atau `kemanusiaan`, sebagai contoh," katanya.

Bachmann telah menorehkan catatan tersendiri dalam blantika seni patung modern dunia. Karya-karyanya telah dipamerkan di Latvia, Jerman, dan Kreta di Yunani. Dia konsisten dalam pelibatan semua aspek seni, sosial, dan kemanusiaan dalam penggarapan patung-patung modernnya.
(T.A037/B013/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010