International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,61 persen.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (26/10/2020), menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpuruk 1,17 persen atau 68,27 poin, menjadi menetap di 5.792,01 poin. Indeks FTSE 100 melonjak 1,29 persen atau 74,63 poin menjadi 5.860,28 poin pada Jumat (23/10/2020), setelah menguat 0,16 persen atau 9,15 poin menjadi 5.785,65 poin pada Kamis (22/10/2020), dan anjlok 1,91 persen atau 112,72 poin menjadi 5.776,50 poin pada Rabu (21/10/2020).

International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,61 persen.

Baca juga: Saham Inggris teruskan kenaikan, indeks FTSE 100 terangkat 1,29 persen

Disusul oleh saham perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya Rolls-Royce Holdings yang terpangkas 7,22 persen, serta perusahaan perangkat lunak multinasional Inggris Sage Group jatuh 6,22 persen.

Di sisi lain, Pearson, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris, terangkat 2,97 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Baca juga: Saham Prancis berbalik jatuh dengan indeks CAC 40 anjlok 1,90 persen

Diikuti oleh saham perusahaan farmasi AstraZeneca yang meningkat 1,69 persen dan perusahaan induk telekomunikasi BT Group naik 1,43 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020