Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa prihatin atas kerusakan hutan di Indonesia setelah mengetahui hutan primer tinggal 24 persen dari 71 persen sebelumnya.

"Keprihatian Presiden Yudhoyono ini diungkapkan setelah mendapatkan laporan menteri kehutanan yang menyatakan hutan primer di Indonesia hanya tinggal 24 persen saja dari 71 persen," kata Menkominfo Tifatul Sembiring setelah mengikuti sidang kabinet terbatas di Jakarta, Jumat.

Menurut Menkominfo, pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono menginstruksikan langsung kepada satgas mafia hukum agar meneliti mengapa vonis terhadap para pelaku tindak pidana illegal logging ringan. Sebelumnya Menteri Kehutanan memberikan contoh bahwa dari 92 kasus illegal logging 49 kasus justru divonis bebas, 24 kasus hanya dihukum satu tahun penjara dan 19 kasus divonis antara satu sampai dua tahun penjara.

Sehubungan dengan penegakkan hukum tersebut tambah Tifatul, Presiden Yudhoyono menanyakan langsung kepada jaksa Agung Hendarman Supandji dan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri tentang operasi pemberantasan illegal logging.

"Presiden bersama-sama menteri-menteri terkait akan meninjau langsung area-area hutan yang rusak," kata Tifatul.

Presiden tambah Tifatul juga meminta para kepala daerah, baik gubernur dan bupati harus ikut bertanggungjawab menjaga hutan. Karena itu, tambah Tifatul, presiden mengingatkan kepada kepala daerah agar jangan sembarangan dalam memberikan ijin yang berhubungan dengan hutan.

"Kita harus mewariskan lingkungan yang baik untuk anak cucu kita," kata Tifatul menirukan ucapan presiden Yudhoyono.

Dari laporan Menhut diketahui hutan primer Indonesai tinggal 24 persen dari 71 persen sebelumnya, hutan produksi 25 persen dan 22 persen kawasan yang sudah tidak berhutan sama sekali. Dari data yang ada juga terlihat bahwa telah terjadi deforestry yang hebat sealam sepuluh tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pembukaan hutan dan perubahan menjadi hutan produksi, kebakaran hutan dan dampak elnino.

Sementara itu titik api tertinggi terlihat berada di kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Riau dan Sumatera Selatan. Karena itu, tambah Tifatul, Presiden menginstruksikan semau kementerian terkait untuk melakukan penanganan yang serius untuk menyelamatkan hutan di Indonesia.

"Ini harus menjadi prioritas selamanya, menyelamatkan tanah air kita dan bumi ini," kata Tifatul menirukan ucapan presiden.
(J004/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010