Tampak Siring (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan semua pimpinan di seluruh tingkat pemerintahan untuk tidak malas membaca, tidak malas mendengar dan tak segan turun ke lapangan melihat kondisi masyarakat.

"Kita sering dihinggapi penyakit malas mendengar, malas membaca, malas berpikir dan malas turun ke lapangan. Capek memang menjadi pemimpin, namun kita tidak boleh berkecil hati karena kita mengemban amanah," kata Presiden di Istana Tampak Siring, Bali, Rabu siang.

Sebelum menutup rapat kerja nasional yang dihadiri seluruh menteri, gubernur, ketua DPRD, pimpinan BUMN dan lembaga pemerintah, serta dunia usaha, Yudhoyono mengatakan, pemimpin harus menghadapi kritik dan masukan serta sorotan publik

Dia mengatakan, seorang pemimpin yang mendapat kepercayaan masyarakat akan melakui itu dengan baik.

"Misalkan suatu ketika nanti Pak Mangku Pastika menjadi dubes di Tiongkok, Pak Rusli Zaenal di Malaysia dan Pak Sarundajang di Manila, tentu tidak akan lagi merasa seperti itu (dikritik dan disorot media)," seloroh Presiden.

Presiden mengingatkan semua pemimpin untuk berhati-hati dan mengemban amanah dengan baik.

"Suatu saat ketika kita akhir masa bakti, akhiri dengan indah. Karena itu ketika banyak kritikan maupun yang lain harus kita jalani sebagai pimpinan," katanya. (*)

P008/A041/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010